Mohon tunggu...
Ojan Mata
Ojan Mata Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Silahkan berbeda pendapat tapi jangan berdusta. | Jika tak keberatan, mari kita saling berbagi. Saya ada di facebook: Pauzan Fitrah, atau di twitter: @PauzanFitrah. Sambil ngopi tentunya...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menggiling Benih

4 November 2016   06:37 Diperbarui: 4 November 2016   08:18 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ah, Teman, bukan aku menyama ratakanmu dengan hujan

Bukan pula menjadikanmu limbah kerisauan hati kami

 

Aku tahu, Teman, ekor matamu menyapu setiap sisi kenyataan

Dapat Kutangkap, Ku-eja, bahasa dan nilai yang tampak digaris wajahmu

Jangan sungkan, Teman, air maramu jauh lebih subur dibanding hujan

 

Puisimu tahun lalu masih Kusimpan

Putriku menyukainya, walau sepertinya ia bingung

Tapi aku masih percaya, Teman, ketidak berdayaan adalah anak tangga dari perubahan

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun