Aku terkepit dalam pesona kehati-hatian anak dan istriku
Mereka mengawasi langkahku, sembari mengintai kepergian sesak napasku
Pun di sini sukar berbuat apa-apa
Ranting san api seperti mulut buaya
Kau merun Kau dupenjara, Kau bakar ladang Kau dapat perkara
Â
Asap membutakan siapa saja, Teman
Hukum dan gertak tentara seringkali salah sasaran
Hujan tahun ini hanya meliuk lesu dalam puisi pemuda yang tak dapat kerja
Subur dalam sajak remaja-remaja yang terancam putus sekolah
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!