Mohon tunggu...
Ocyid
Ocyid Mohon Tunggu... Lainnya - In the Age of Information, being unknown is a privilege

Lun Yu 1.1: Sekalipun orang tidak mau tahu, tidak menyesali; bukankah ini sikap seorang Jun Zi - Kun Cu? - Lukas 12.57: Dan mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar? - QS 8.22: Indeed, the worst of living creatures in the sight of Allāh are the deaf and dumb who do not use reason

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejarah Indonesia Berdasarkan Buku Klasik (Bagian 5): Palembang dalam Catatan Ma Huan (Yingyai Shenglan)

3 Juli 2024   00:54 Diperbarui: 3 Juli 2024   00:54 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar dari buku Mr. Mills tentang Majapahit dan Sriwijaya pada tahun 1377 (hal. 98) - Dokpri

Tangkapan layar dari buku Mr. Mills tentang Majapahit dan Sriwijaya pada tahun 1377 (hal. 98) - Dokpri
Tangkapan layar dari buku Mr. Mills tentang Majapahit dan Sriwijaya pada tahun 1377 (hal. 98) - Dokpri

Peristiwa yang Mr. Mills sebutkan terjadi pada 1377 adalah peristiwa di mana (Maha)raja Jawa mengirimkan orang untuk menghentikan dan menghabisi/mengirim pulang utusan-utusan kaisar Cina (Groeneveldt, hal. 69). 

Sedangkan, pendudukan Jawa atas San-bo-tsai/San Fo-ch’i/Sriwijaya sendiri sudah tercatat dalam catatan sejarah dinasti Sung (Song) pada sekitar tahun 992 (Groeneveldt, hal. 65). 

Karenanya juga, peristiwa yang beliau sebutkan sebetulnya tidak terjadi di Palembang, tetapi justru di Chan-pi (Jambi), sebagai ibu kota lama kerajaan San-bo-tsai/San Fo-ch’i/Sriwijaya. Dan peristiwa pendudukan itu sendiri, berdasarkan catatan sejarah Cina, tidak dimulai pada masa itu - tetapi sudah berjalan selama (kurang-lebih) 385 tahun.

Dari keterangan beliau ini, kita mendapatkan kepastian bahwa "Jawa" yang disebutkan dalam catatan sejarah Cina menduduki kerajaan San-bo-tsai adalah Kemaharajaan Majapahit, walau informasi dalam catatan sejarah Cina menerangkan bahwa pendudukannya sendiri sudah dimulai bahkan sebelum kemaharajaan ini berdiri (1293) - entah apa yang sebenarnya terjadi. 

Sebab kita mendapatkan nama "Majapahit" dalam catatan kaki Mr. Mills, kita bisa membuat perkiraan bahwa Maharaja Prabu (Ma-ha-la-cha-pa-la-pu) yang disebutkan mengirim utusan-utusan dan persembahan kepada kaisar Cina pada tahun 1371 adalah Maharaja Prabu Hayam Wuruk yang berkuasa pada 1350–1389. Beliau jugalah yang disebut-sebut menghentikan dan menghabisi/mengirim pulang utusan-utusan kaisar Cina (yang menurut kaisar Cina sendiri: "dengan sangat santun" [with great politeness], Groeneveldt, hal. 70) pada sekitar tahun 1377.

Tangkapan layar situs Wikipedia: Hayam Wuruk terkait peristiwa di tahun 1377 - Dokpri
Tangkapan layar situs Wikipedia: Hayam Wuruk terkait peristiwa di tahun 1377 - Dokpri

Satu catatan kecil yang membuat penyebutan tahun ini sangat menarik, setidaknya berdasarkan informasi yang ada dalam situs Wikipedia (yang, harus diakui, masih sangat patut dipertanyakan keabsahannya), pada tahun ini jugalah Maharaja Prabu Hayam Wuruk disebut-sebut menundukkan Suvarnabhumi "karena pelanggaran yang dilakukan penguasanya saat itu". 

Jika kita menggunakan keterangan yang didapat dari catatan sejarah Cina, kita tahu pelanggaran apa yang dimaksudkan di sini, tindakan apa yang lalu dilakukan oleh Maharaja Prabu Hayam Wuruk, dan apa yang sebetulnya terjadi secara keseluruhan.

Keterangan dalam buku meester Groeneveldt terkait peristiwa tahun 1377 - Dokpri
Keterangan dalam buku meester Groeneveldt terkait peristiwa tahun 1377 - Dokpri

Namun, hal yang paling menarik bagi penulis dari keterangan-keterangan ini adalah penyebutan nama "Suvarnabhumi". Keterangan-keterangan yang kita dapatkan, pada akhirnya, bukan saja menghubungkan antara San-bo-tsai/San Fo-ch’i dengan Sriwijaya, tetapi juga dengan daerah yang disebut sebagai "Negeri Emas" (Suvaṇṇabhumī). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun