Menyambut Anak-Anak dan Orang-orang yang Terpinggirkan
Dalam Matius 19:13-15, Yesus memberkati anak-anak yang dibawa kepada-Nya, meskipun murid-murid-Nya berusaha menghalangi mereka. Yesus mengatakan bahwa "kerajaan surga adalah milik orang-orang seperti anak-anak ini."Â
Tindakan ini mengangkat martabat anak-anak, yang pada zaman itu dianggap kurang berharga dibandingkan dengan orang dewasa, dan menunjukkan bahwa di mata Tuhan, setiap orang, bahkan yang dianggap lemah atau tidak berharga, sangat berharga.Â
Dalam kehidupan nyata, ini juga dapat diterjemahkan sebagai upaya untuk memastikan bahwa wong cilik, termasuk anak-anak, mendapatkan akses yang setara terhadap pendidikan, perawatan kesehatan, dan kesempatan lainnya.
Pelayanan kepada Orang Buta dan Orang Lumpuh
Yesus juga menunjukkan perhatian-Nya kepada mereka yang cacat fisik, yang sering kali diabaikan atau dijauhi oleh masyarakat. Dalam Matius 9:27-31, Yesus menyembuhkan dua orang buta yang memohon kepada-Nya untuk disembuhkan.Â
Dalam banyak kesempatan lainnya, Yesus menyembuhkan orang lumpuh dan cacat lainnya, menunjukkan bahwa Dia datang untuk menyelamatkan dan memulihkan mereka yang terpinggirkan dan terlupakan oleh masyarakat.Â
Tindakan konkret Yesus yang membebaskan orang dari struktur sosial yang menindas dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk berpartisipasi penuh dalam kehidupan sosial. Ini juga menggambarkan bahwa tidak ada yang terlalu hina atau terlupakan untuk menerima belas kasih Tuhan.
Pengampunan Dosa dan Pembebasan dari Rasa Bersalah
Salah satu aspek terbesar dari pelayanan Yesus adalah penawaran pengampunan dosa. Dalam Matius 9:1-8, Yesus menyembuhkan seorang lumpuh yang dibawa kepadanya.Â
Namun, sebelum menyembuhkan fisiknya, Yesus berkata, "Anakku, dosamu diampuni." Ini menunjukkan bahwa prioritas Yesus adalah membebaskan orang dari beban dosa mereka, yang lebih berat daripada penderitaan fisik.Â