Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pelayanan Yesus Kepada Mereka yang Terpinggirkan dan Konteks Wong Cilik Indonesia

19 Desember 2024   14:43 Diperbarui: 19 Desember 2024   14:51 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Anak-anak kecil menatap masa depan (PIXABAY.COM/ rmpelicano)

Yesus Kristus, dalam setiap aspek kehidupan-Nya, menunjukkan pelayanan yang luar biasa kepada mereka yang terpinggirkan---baik secara sosial, ekonomi, maupun politik. 

Tindakan-Nya mencerminkan belas kasih yang mendalam terhadap orang-orang yang sering kali terabaikan oleh masyarakat. Dalam konteks Indonesia, salah satu konsep yang dapat menghubungkan pelayanan Yesus kepada mereka yang terpinggirkan adalah Marhanisme. 

Istilah ini mengacu pada pendekatan dan filosofi yang menempatkan kelompok terpinggirkan, baik secara sosial, ekonomi, atau politik, di pusat perhatian dalam upaya perubahan sosial. 

Marhanisme berfokus pada pembebasan kelas tertindas dan memberikan suara bagi mereka yang tidak terwakili dalam masyarakat. Konsep lain yang relevan di Indonesia adalah istilah wong cilik yang secara harfiah berarti "orang kecil" atau rakyat jelata, yang mengacu pada mereka yang berada di lapisan bawah dalam struktur sosial dan ekonomi.

Penyembuhan Orang Sakit dan Terpinggirkan

Yesus sering kali menyembuhkan orang-orang yang sakit atau menderita penyakit yang membuat mereka dijauhi oleh masyarakat. Salah satunya adalah penyembuhan orang kusta (Matius 8:1-4). 

Kusta pada masa itu adalah penyakit yang dianggap menular, dan penderitanya dianggap najis serta terasingkan dari kehidupan sosial. Namun, Yesus tidak takut untuk menyentuh orang tersebut dan menyembuhkannya. 

Tindakan ini menunjukkan belas kasih-Nya terhadap orang-orang yang terabaikan dan terasingkan, sekaligus menantang norma sosial yang berlaku saat itu. 

Pelayanan kepada Pemungut Cukai

Pemungut cukai, seperti Zakeus, adalah kelompok yang dianggap sebagai pengkhianat oleh banyak orang Israel karena mereka bekerja untuk pemerintahan Romawi yang menindas rakyat. 

Dalam Lukas 19:1-10, Yesus mendatangi rumah Zakeus, seorang pemungut cukai yang kaya. Meskipun banyak orang mengkritik-Nya karena bergaul dengan orang berdosa, Yesus menunjukkan bahwa Dia datang untuk menyelamatkan yang hilang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun