Masalah ini menunjukkan bahwa hanya menyediakan platform seperti job fair tidak cukup. Diperlukan usaha yang lebih besar untuk mengatasi kesenjangan ini, seperti memperkuat link and match antara pendidikan dan kebutuhan industri.
Tantangan dalam Pelaksanaan Job Fair Mingguan
Bursa kerja mingguan adalah langkah ambisius, tetapi pelaksanaannya tidak lepas dari kendala. Perusahaan perlu menyesuaikan kapasitas logistik untuk berpartisipasi secara konsisten.Â
Jika tidak, hanya perusahaan kecil atau menengah yang terlibat, sementara perusahaan besar tetap menggunakan metode rekrutmen mereka sendiri.
Selain itu, pelamar sering menghadapi kenyataan bahwa mereka tidak memenuhi kualifikasi. Di sisi lain, perusahaan kesulitan menemukan talenta yang memiliki keterampilan sesuai kebutuhan.
Studi Kasus dari Luar Negeri
Negara seperti Jerman dan Jepang memiliki pendekatan berbeda dalam menekan pengangguran. Sistem pendidikan dual track di Jerman mengintegrasikan pelatihan vokasi dengan pendidikan formal, menghasilkan tenaga kerja muda yang kompeten.Â
Sementara itu, Jepang memiliki budaya perusahaan yang melatih karyawan baru secara intensif.
Indonesia bisa belajar dari mereka bahwa mengatasi pengangguran membutuhkan investasi pada pelatihan dan kebijakan jangka panjang.
Pendekatan Holistik untuk Mengatasi Pengangguran
Job fair mingguan perlu dilengkapi dengan langkah-langkah strategis. Pemerintah harus bekerja sama dengan perusahaan untuk menciptakan program pelatihan berbasis kebutuhan industri.Â