Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Ayo Mencoblos: Memilih Hari Ini, Menentukan Pemerintahan Esok Hari

24 November 2024   17:33 Diperbarui: 24 November 2024   18:57 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahaya Money Polictics

Salah satu tantangan terbesar dalam pelaksanaan pemilu adalah praktik money politics atau politik uang, yang secara langsung merusak esensi demokrasi. 

Money politics menjadikan proses pemilu kehilangan nilai-nilai idealnya, di mana suara rakyat seharusnya merepresentasikan aspirasi dan kebutuhan, bukan sekadar pertukaran dengan uang atau imbalan material. 

Kondisi ini semakin terlihat nyata dalam Pemilu Februari 2024, di mana praktik politik uang mencatat peningkatan yang signifikan dibanding pemilu sebelumnya. 

Burhanuddin Muhtadi, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, mengungkapkan dalam konferensi pers bahwa persentase pemilih yang menentukan pilihannya berdasarkan uang mencapai 35 persen, naik dari 28 persen pada Pemilu 2019. 

Peningkatan ini menunjukkan semakin kuatnya pola pikir transaksional dalam proses pemilu, dengan istilah "pemilih wani piro" menjadi fenomena umum. 

Mencoblos Selaras Prinsip Demokarasi

Di sisi lain, demokrasi sejatinya adalah sistem yang berlandaskan keadilan, transparansi, dan akuntabilitas. 

Demokrasi memastikan bahwa pemerintah bertindak berdasarkan hukum dan konstitusi, melindungi hak asasi manusia, dan memberikan kebebasan berekspresi bagi semua warganya. 

Ketika prinsip-prinsip ini dijalankan, demokrasi menciptakan ruang bagi masyarakat untuk menjadi subjek yang aktif, bukan hanya objek pasif dalam proses politik.

Dalam hal ini, pemikiran Aristoteles memberikan landasan yang kuat. Menurut Aristoteles, demokrasi adalah kebebasan tiap warga negara, yang digunakan untuk saling berbagi kekuasaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun