Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Kabinet Zaken atau Politik Akomodatif? Pilihan Sulit Prabowo

16 Oktober 2024   23:04 Diperbarui: 17 Oktober 2024   08:15 1402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keputusan Prabowo ini pun dianggap oleh sebagian pengamat sebagai bentuk "politik hutang budi," di mana Prabowo merasa harus mengakomodasi kepentingan Jokowi yang dianggap berperan besar dalam memenangkan pemilihan presiden 2024.

Janji Politik dan kabinet yang Ideal

Selain itu, munculnya nama-nama menteri yang dinilai kurang berhasil pada masa pemerintahan Jokowi semakin memperkuat kekhawatiran bahwa Prabowo tidak akan mampu membentuk kabinet yang ideal. 

Publik akan mempertanyakan apakah Prabowo mampu menjaga janji-janji politiknya jika tokoh-tokoh yang dipilih tidak memiliki performa yang baik selama menjabat di pemerintahan sebelumnya.

Namun, tak bisa dipungkiri bahwa beberapa menteri dari era Jokowi juga memiliki rekam jejak yang baik. 

Mengakomodasi mereka dalam kabinet bisa menjadi langkah cerdas untuk memastikan keberlanjutan program-program yang sudah berjalan, terutama di bidang-bidang strategis seperti infrastruktur dan ekonomi. 

Dengan demikian, Prabowo bisa memanfaatkan pengalaman mereka untuk mempercepat implementasi kebijakan di masa pemerintahannya.

Kabinet Zaken dan Kebutuhan Politik

Pada akhirnya, pilihan antara kabinet zaken atau kabinet akomodatif bukan hanya soal teknis, tapi juga menyangkut strategi politik yang harus dipertimbangkan dengan matang. 

Jika Prabowo terlalu condong pada kabinet akomodatif, ia bisa kehilangan kepercayaan publik yang menginginkan perubahan nyata. 

Di sisi lain, jika memilih kabinet zaken tanpa memperhitungkan realitas politik, pemerintahannya bisa tersandera oleh parlemen yang tidak kooperatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun