Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Iptek, dan Pendidikan, Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Kabinet Zaken atau Akomodatif? Pilihan Sulit Prabowo

16 Oktober 2024   23:04 Diperbarui: 16 Oktober 2024   23:46 0
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden terpilih, Prabowo Subianto/ https://katadata.co.id

Keputusan memilih tokoh-tokoh dari partai politik bisa menimbulkan kecurigaan bahwa kabinet ini lebih untuk balas budi dukungan selama kampanye daripada memprioritaskan kepentingan bangsa. 

Publik tentu berharap kabinet yang dihasilkan dapat bekerja dengan optimal tanpa dipengaruhi oleh agenda politik sempit.

Dukungan Solid

Di sisi lain, kabinet akomodatif juga memiliki nilai strategis tersendiri. Dengan melibatkan lebih banyak partai politik, Prabowo bisa mendapatkan dukungan yang lebih solid di parlemen, yang pada gilirannya akan memudahkan proses legislasi dan pelaksanaan program-program pemerintahannya. 

Dalam konteks sistem presidensial yang multipartai seperti Indonesia, keberadaan dukungan luas di parlemen sangat penting untuk menghindari hambatan dalam perumusan kebijakan.

Namun, terlalu banyak kompromi dengan partai-partai politik bisa merugikan kredibilitas Prabowo sebagai pemimpin yang independen. 

Efektivitas Pemerintahan

Jika kabinet dipenuhi oleh tokoh-tokoh yang tidak kompeten dan hanya dipilih berdasarkan kepentingan politik, maka efektivitas pemerintahan akan diragukan. 

Masyarakat, yang menginginkan perubahan nyata, akan kecewa jika kabinet tersebut tidak mampu bekerja secara maksimal dan hanya menjadi alat politik.

Fenomena ini terlihat jelas dalam beberapa kali pemanggilan calon menteri ke rumah Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan. 

Banyak nama yang muncul merupakan figur lama dari kabinet Presiden Joko Widodo, yang menimbulkan spekulasi bahwa Prabowo cenderung mempertahankan status quo daripada membawa perubahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun