Ia menyatakan, "Cinta yang sejati tumbuh dalam ketulusan, dan tanpa kejujuran, cinta tidak dapat berkembang."Â
Menurut Chapman, pasangan yang saling terbuka mengenai perasaan dan harapan mereka dapat menciptakan ikatan yang lebih dalam, di mana mereka saling mendukung dan memahami satu sama lain.
Selain itu, terbukanya topeng-topeng juga memfasilitasi komunikasi yang lebih efektif. Dengan menghilangkan topeng, pasangan dapat saling berbagi harapan, kekhawatiran, dan impian tanpa rasa takut.Â
Hal ini membantu dalam memahami satu sama lain secara lebih mendalam, yang pada gilirannya meningkatkan kualitas hubungan.Â
Komunikasi yang terbuka dan jujur memungkinkan pasangan untuk bekerja sama dalam menyelesaikan masalah dan merayakan pencapaian bersama.
Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
Dr. John Gottman, seorang ahli pernikahan yang terkenal, juga menyoroti pentingnya keterbukaan dalam hubungan. Ia menemukan bahwa pasangan yang memiliki kemampuan untuk mengungkapkan perasaan mereka tanpa rasa takut cenderung memiliki hubungan yang lebih sehat.Â
Gottman berpendapat bahwa komunikasi yang efektif dapat membantu pasangan mengatasi konflik dan membangun rasa saling pengertian yang lebih kuat.
Sebagaimana kita ketahui, tidak semua pernikahan berjalan dengan baik. Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah masalah serius yang dihadapi banyak pasangan di Indonesia.Â
Pada tahun 2023, jumlah kasus perceraian karena faktor KDRT mencapai 5.174 kasus, mengalami kenaikan sebesar 4,06% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 4.972 kasus.Â
Angka ini menunjukkan bahwa semakin banyak pasangan yang terpaksa mengakhiri pernikahan mereka akibat kekerasan yang dialami, baik secara fisik, emosional, maupun psikologis.