Ketidakpercayaan Terhadap PolitikÂ
Sikap skeptis terhadap sistem politik menjadi tantangan besar dalam menarik perhatian Gen Z. Banyak di antara mereka yang merasa bahwa sistem politik di Indonesia penuh dengan korupsi dan kepentingan pribadi.Â
Hal ini membuat mereka enggan untuk berpartisipasi dalam pemilihan, karena merasa suaranya tidak berarti. Ketidakpercayaan ini dapat menjadi penghalang dalam membangun keterlibatan politik yang sehat.
Penting bagi calon pemimpin untuk membangun transparansi dan akuntabilitas dalam proses politik. Dengan menunjukkan integritas dan komitmen untuk memberantas korupsi, mereka dapat mulai mengubah persepsi negatif yang ada di benak generasi Z.Â
Jika kepercayaan dapat dibangun kembali, maka partisipasi pemilih muda dalam pemilu akan meningkat dan berdampak positif bagi proses demokrasi secara keseluruhan.
Peran Media SosialÂ
Media sosial memainkan peran penting dalam kehidupan politik Gen Z. Meskipun media sosial dapat menjadi platform untuk meningkatkan kesadaran politik, mereka juga rentan terhadap informasi yang menyesatkan.Â
Calon pemimpin harus memanfaatkan media sosial sebagai alat komunikasi untuk menjangkau pemilih muda. Mereka dapat menggunakan platform ini untuk menyampaikan pesan mereka secara langsung dan transparan.Â
Dengan strategi komunikasi yang efektif di media sosial, calon pemimpin dapat membangun hubungan yang lebih dekat dengan generasi Z dan meningkatkan kepercayaan mereka terhadap politik.
Partisipasi PemilihÂ
Meskipun Gen Z menunjukkan kepedulian terhadap isu sosial dan politik, tingkat partisipasi mereka dalam pemilu masih tergolong rendah.Â