Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Merebut Suara Gen Z dalam Pilkada, Apa yang Mereka Harapkan dari Pemimpin?

9 Oktober 2024   10:55 Diperbarui: 11 Oktober 2024   06:57 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Surat Suara/kompas.id

Apatisme terhadap politik dapat diatasi jika calon pemimpin mampu menunjukkan keseriusan dalam menepati janji dan mengedepankan isu-isu yang relevan bagi generasi ini. 

Pada Pemilu 2019, hasil survei yang dilakukan oleh UMN Consulting menunjukkan bahwa keterlibatan Generasi Z dalam proses pemilihan umum cukup signifikan, meskipun masih ada tantangan yang harus dihadapi. 

Dari data yang diperoleh, sekitar 48,25% dari generasi ini menggunakan hak pilih mereka, yang menunjukkan bahwa hampir setengah dari pemilih muda ini aktif dalam memberikan suara. Angka ini mencerminkan kesadaran politik yang mulai tumbuh di kalangan generasi Z, yang sering kali dianggap apatis terhadap isu-isu politik.

Namun, data juga menunjukkan bahwa 4,86% dari Generasi Z memilih untuk golput (golongan putih), yaitu mereka yang tidak memberikan suara tanpa memilih kandidat tertentu. 

Keputusan untuk golput bisa jadi disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kurangnya kepercayaan terhadap calon yang ada, ketidakpuasan terhadap sistem politik, atau kurangnya pemahaman tentang proses pemilu itu sendiri.

Pemahaman terhadap dinamika pilihan politik generasi Z sangat penting untuk menciptakan sistem politik yang responsif dan inklusif. 

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang memengaruhi keputusan mereka, calon pemimpin dapat merumuskan kebijakan yang sesuai dan relevan dengan harapan generasi muda. 

Keterlibatan aktif Gen Z dalam politik tidak hanya akan memengaruhi hasil pemilu tetapi juga masa depan demokrasi di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun