Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Iptek, dan Pendidikan, Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kasih Allah Sebagai Sumber Sukacita Abadi

8 Agustus 2024   17:22 Diperbarui: 9 Agustus 2024   17:16 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam bahasa Latin, kasih ini diterjemahkan sebagai "Dilig vs," yang berarti "Aku mengasihi kamu." Terjemahan ini menekankan kasih Yesus yang tulus dan tanpa syarat, serta menunjukkan komitmen dan kedekatan dalam hubungan-Nya dengan para pengikut-Nya. 

Kasih Yesus yang penuh pengorbanan dan setia ini merupakan dasar dari hubungan yang intim dan mendalam antara Yesus dan mereka yang mengikuti-Nya.

Tinggal Dalam Tuhan

Kata "bertahan" atau "tetap tinggal" menggambarkan pentingnya untuk terus-menerus berada dalam suatu keadaan atau tempat, khususnya dalam konteks kasih Yesus. 

Ini menunjukkan perlunya menjaga hubungan yang konsisten dan stabil dengan-Nya, tanpa tergoyahkan oleh keadaan atau tantangan yang mungkin dihadapi. 

Kasih Yesus menuntut sebuah komitmen untuk tetap berada dalam kasih itu, yang berarti hidup dalam kepatuhan dan keintiman yang terus-menerus.

Konsep "tetap tinggal" juga menekankan keberadaan yang tidak berubah dan terus-menerus. Ini mencerminkan pentingnya mempertahankan kedekatan dengan Yesus dan mengikuti perintah-Nya dengan keteguhan hati. 

Hubungan yang langgeng dan berkelanjutan dengan Yesus adalah kunci untuk tinggal dalam kasih-Nya, menunjukkan bahwa kasih sejati memerlukan dedikasi dan kesetiaan yang terus-menerus.

 

Apliasi bagi hamba Tuhan

Bagi seorang hamba Tuhan yang sedang dididik di sekolah tinggi teologi, konsep men dalam Yohanes 15:9 memiliki relevansi yang mendalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun