Saat ini, upaya edukasi seringkali terbatas pada informasi yang dicantumkan pada bungkus rokok, seperti peringatan tentang kanker, serangan jantung, impotensi, gangguan kehamilan, dan janin.Â
Meskipun peringatan ini penting, seringkali mereka tidak cukup efektif dalam mencegah kebiasaan merokok, terutama di kalangan remaja dan orang dewasa yang mungkin sudah terpapar kebiasaan ini.
Selain rokok, vape juga telah menjadi perhatian karena dianggap sebagai alternatif yang lebih aman namun tetap berpotensi berbahaya. Vape mengandung nikotin dan bahan kimia lain yang dapat menimbulkan risiko kesehatan, termasuk dampak negatif pada sistem pernapasan dan potensi adiksi.Â
Oleh karena itu, edukasi kesehatan harus mencakup informasi tentang risiko kesehatan dari vape juga, bukan hanya rokok.Â
Penambahan informasi tentang bahaya vape dan dampak asap rokok terhadap keluarga serta lingkungan sekitar dalam program edukasi dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan mendorong langkah-langkah pencegahan yang lebih komprehensif.
Upaya edukasi yang ada perlu diperluas untuk mencakup dampak kesehatan dari asap rokok terhadap orang di sekitar perokok, termasuk keluarga dan tetangga.Â
Asap rokok, yang dikenal sebagai asap rokok pasif, juga berpotensi menyebabkan berbagai penyakit serius, seperti kanker paru-paru, penyakit jantung, dan gangguan pernapasan pada orang yang terpapar.Â
Pendekatan yang lebih komprehensif ini akan membantu masyarakat memahami bahwa bahaya rokok tidak hanya terbatas pada perokok itu sendiri tetapi juga berdampak pada orang-orang di sekeliling mereka, sehingga mendorong tindakan pencegahan yang lebih efektif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H