Mohon tunggu...
Obed Mangunsong
Obed Mangunsong Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Pelajar

Menggambar / karya fiksi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kutukan

3 Agustus 2024   21:00 Diperbarui: 3 Agustus 2024   21:03 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mora mencoba berkenalan dengan wanita itu. Wanita itu sangat ramah kepadanya, wanita itu memperkenalkan dirinya. Dirinya Bernama Amare, ia merupakan warga luar yang bernasib sama dengan Mora. 

Dari momen itu mereka berdua menjadi akrab bahkan, mereka berdua terkadang suka berjalan bersama-sama. Mora juga berkenalan dengan beberapa warga desa asli, salah satunya adalah seoramg kakek Bernama Solum. 

Kakek itu tinggal sendirian, tak satupun warga desa yang mau mendekatinya. Mora mengajak kenalan dengan kakek tersebut. Kakek itu sangat senang karena setelah sekian lamanya ada orang yang mau berbicara dengannya. Dirinya mengajak Mora masuk ke rumahnya dan membuatkannya secangkir the. Di sana mereka berbicara, kakek itu menjelaskan masa lalunya. 

Dahulu ia memiliki seorang istri dan anak. Mereka hidup dengan Bahagia hingga suatu Ketika, kutukan tersebut muncul.Kutukan tersebut membuat warga desa menjadi seorang yang tidak waras. Dirinya sendiri telah melakukan sebuah kesalahan yang membuatnya menyesal hingga sekarang. Ia tanpa sengaja telah membunuh keluarganya sendiri akbiat dari kutukan itu. 

Warga desa menjauhi dirinya akibat perlakuannya tersebut. Anehnya 1 hari setelahnya taka da satupun warga desa yang mengingat atas kematian istri dan anaknya. Mereka benar-benar tidak mengetahui apa yang telah dilakukan kakek itu. Dirinya merasa depresi akan kejadian itu dan memutuskan untuk menutup dirinya. 

Tak lama setelah kutukan itu muncul, datanglah seorang pria dari luar desa. Dirinya dapat beradaptasi dengan cepa tatas kondisi desa saat ini. Kedatangannya entah mengapa membuat warga desa menjadi waras. 

Tak lama setelah kemunculannya dirinya diangkat menjadi kepala desa, ya orang itu adalah Pak Pueri. Pak Pueri sudah mencoba untuk berkenalan dengan kakek itu namun, diriny memutuskanuntuk tidak berbicara dengannya. Mora bingung mengapa kakek itu ingin berbicara dengannya. 

Kakek tersebut mengatakan bahwa dirinya mirip dengan anaknya. Kakek itu benar-benar Bahagia karena Mora telah membuatnya tidak merasa kesepian lagi. Tak terasa hari sudah mau malam, Mora berpamit kepada kakek untuk kembali ke desa.

             

Dalam perjalanan pulangnya dia melihat sebuah siluet hitam dri kejauhan. Siluet itu menuju rumah kakek namun, Mora membiarkannya. Setibanya di rumah Pak Pierce, dirinya segera beristirahat . Keesokan paginya, Mora segera bersiap-siap untuk menuju rumah kakek itu. Sesampinya di rumah kakek terkejutlah Mora. 

Sang kakek telah meninggal dengan pisau tertancap di dadanya. Dirinya segera berteriak meminta tolong kepada para warga disana. Tanpa waktu yang lama para warga segera datang ke rumah sang kakek. Mereka terkejut atas kejadian  tersebut, Pak Pueri juga segera datang ketempat itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun