Mohon tunggu...
Nyoman Sarjana
Nyoman Sarjana Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Karena Novel Siti Nurbaya

25 Juni 2024   11:37 Diperbarui: 25 Juni 2024   11:52 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sin, maaf ya. Aku mengambil novel yang mau kau pinjam kemarin. Ini saya kasi kamu. Tapi...tapi...ada sesuatu di dalamnya. Jangan ada orang lain tahu ya Sin."

Sinta tak berpikir panjang. Langsung saja ia ambil novel itu sambil tersenyum Sinta menganggung. Yang begitu membuat hatinya berdebar adalah sentuhan tangan Rio di jemari Sinta. Sesuatu banget terasa menjalar.

Ah, baiknya aku tidur saja. Bua tapa mikirin Rio. Tapi apakah aku jatuh cinta kepada Rio? Rani tertidur pulas bersama kerinduan kepada Rani.

Sesampai di kelas, Sinta membuka buku novel. Secepat kilat Sinta mengambil selembar surat yang dititip Rio. Dia menaruh pada tempat paling rahasia di tasnya. Hatinya kian berdebar.

Hari itu jam belajar  terasa lebih lama buat Sinta. Ia mencari waktu yang tepat dan dapat sendiri keperpustakaan untuk kembalikan buku novel.

"Sin, kamu kok menghilang jam mengaso tadi? Maen petak umpet ya sama Rio?"

"Uh, Ran. Kamu ada aja. Aku ke perpus kembaliin buku."

"Oo, pantes Aku tak melihat mu di kantin. Aku tanya Rio kekasihmu juga bilang tidak tahu." Jawab Rani.

"Ih. Kamu ada aja Ran. Jangat nyebut gitu. Aku tidak enak karena kenyataan tidak ada."

Sinta tak sabaran, untuk bisa segera membaca lembar surat itu. Apakah rasa cinta yang baru tumbuh akan ada yang menyamai? Apakah Rio orang pertama yang menyirami rasa cinta itu? Hanya waktulah yang akan menjawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun