"Mana ku tahu? Kamu kan lagi asik tadi di pojok perpustakaan."
Sinta bengong, jadi tidak paham, lalu bertanya sama Rani. "Aku tidak ngerti. Maksudmu apa sih Ran?"
"Ah, kura-kura dalam perahu." Jawab Rani sambil senyum-senyum.
"Ran, jangan permainkan aku. Nanti aku marah. Ni, lihat. Kuku ini bisa mencakarmu."
Sinta memegang tangan Rani. Rani terus mejawab. " Sory ya Nona novel. Tadi aku lihat kamu baca buku. Di belakangmu terlihat Rio berdiri sembunyi. Saat kamu taruh buku, Rio cekatan ngambilnya."
"Oh, gitu ya Ran. Kenapa kamu tidak bilang dari tadi?"
"Emangnya ada urusan apa?"
"Ndak sih, cuman Aku. Ah... sudahlah." Sinta memotong perkataannya biar tidak muter-muter lagi.
"Iya, nonaaaa... Kirain kamu maen petak umpet sama pujaan hati."
"Ah, kamu ada saja Ran. Dia beda kelas. Malu-maluin." Sinta menjewer pipi Rani.
"Aku lapor ke Ibu perpus dulu ya Ran. Aku penasaran sama novel yang mau aku pinjam."