"Tapi pandanganku tadi malam sangat beda. Aku melihat hantu cantik. Kayaknya  Dewi Danu cantiknya."
"Masaksih? Syukur aku tidak melihat. Kalau ya, pasti aku teriak histeris." Kata Ayuk serius.
"Hantu itu adalah dirimu Ayuk. Kamu yang menghantui rasa cintaku."
"Uh, gombal. Sana tidur, besok kita kerja lagi."
Aku memegang erat tangan Ayuk, sambil berucap "Jangan hantui perasaan cintaku Ayuk."
Ayuk terdiam, tapi memberi isyarat dengan senyuman.
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!