Walau merasa tidak nyaman, Hendra menuruti permintaan Ibu Rasmi. Sementara Bu Rasmi tetap memberi pelajaran buat siswa yang lain.
Kurang lebih 20 menit Hendra membuat cerita pendek, pengalamannya di hari minggu.
"Sudah selesai Hendra?"
"Sudah Buk." Hendra menyodorkan kepada Bu Rasmi."
Bu Rasmi membaca dengan seksama. Ternyata yang ditulis cerita tentang kehadiran Fitri kerumahnya. Tulisan yang cukup romantis. Kadang Bu Rasmi terbawa juga pada saat ia pacaran.
"Hendra, maksud Ibu bukan pengalaman seperti yang kamu tulis. Ibu bermaksud bagaimana kewajiban mu di rumah dengan keluarga saat hari minggu."
Hendra menggaruk-garuk kepalanya sambil senyum-senyum. Ibu Rasmi juga jadi salah tingkah.
"Bu, apa tulisanku salah? Memang gitu kejadian hari minggu. Aku tidak pacaran. Tapi teman biasa."
"Ya, sudah. Tidak usah diperpanjang. Kamu kalau berkelit memang pinter."
Hendra menunduk. Dan kemudian Ibu Rasmi terperanjat dari lamunan masa lalunya. Ternyata anak yang bandel dulu, masih ingat sama bu gurunya.
Bu Rasmi, terus mengetik di handpone nya. "Terimakasih Hendra masih ingat Ibu. Terimakasih atas ucapan hari Kartini.Semoga Hendra jadi dosen yang sukses."