Mohon tunggu...
Nyoman Sarjana
Nyoman Sarjana Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Teruntuk Bu Guru

21 April 2024   19:45 Diperbarui: 21 April 2024   20:02 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walau merasa tidak nyaman, Hendra menuruti permintaan Ibu Rasmi. Sementara Bu Rasmi tetap memberi pelajaran buat siswa yang lain.

Kurang lebih 20 menit Hendra membuat cerita pendek, pengalamannya di hari minggu.

"Sudah selesai Hendra?"

"Sudah Buk." Hendra menyodorkan kepada Bu Rasmi."

Bu Rasmi membaca dengan seksama. Ternyata yang ditulis cerita tentang kehadiran Fitri kerumahnya. Tulisan yang cukup romantis. Kadang Bu Rasmi terbawa juga pada saat ia pacaran.

"Hendra, maksud Ibu bukan pengalaman seperti yang kamu tulis. Ibu bermaksud bagaimana kewajiban mu di rumah dengan keluarga saat hari minggu."

Hendra menggaruk-garuk kepalanya sambil senyum-senyum. Ibu Rasmi juga jadi salah tingkah.

"Bu, apa tulisanku salah? Memang gitu kejadian hari minggu. Aku tidak pacaran. Tapi teman biasa."

"Ya, sudah. Tidak usah diperpanjang. Kamu kalau berkelit memang pinter."

Hendra menunduk. Dan kemudian Ibu Rasmi terperanjat dari lamunan masa lalunya. Ternyata anak yang bandel dulu, masih ingat sama bu gurunya.

Bu Rasmi, terus mengetik di handpone nya. "Terimakasih Hendra masih ingat Ibu. Terimakasih atas ucapan hari Kartini.Semoga Hendra jadi dosen yang sukses."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun