Mohon tunggu...
Nyoman Sarjana
Nyoman Sarjana Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perempuan Pencari Hantu

15 April 2024   16:36 Diperbarui: 15 April 2024   16:41 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambarpixabay

"Ada teman laki kah?"

"Iih Mama. Masak ngajak temen laki. Kita kan tiduran di tenda. Maluin aja." Tiara menjungus sambil mencubit pipi Mamanya. Tiara memang sedikit manja sama Mamanya karena dia satu-satunya anak perempuan dari tiga bersaudara.

"Ooo, gitu. Kirain Mama semua sudah punya pacar." Baru berkata begitu, hand pone Tiara berdering.

"Ya Lis. Aku sudah siap. Kita kumpulnya dimana? Oo, di rumah  Rumi. Aku meluncur kesana," jawab Tiara sambil menutup hp nya.

"Ma, Tiara berangkat ya. Mohon bilang sama Papa dan adik-adik."

"Hati-hati ya Tiara." Tiara menganggung sambil salaman mencium jemari mamanya.

Dengan motor scopy, Tiara meluncur. Di jok belang penuh berisi peralatan kemah.

Tak berselang lama mereka sudah sampai ke rumah Rumi. Ternyata disana sudah siap mobil doglag yang akan membawa perlengkapan mereka kemah.

"Tiara kita bawa motor dua aja ya. Toh kita tidak bermain jauj dari tempat kemah.

Tak lama mereka meluncur ketempat kemah, bendungan Bendul. Sepuluh kilo sebelum memasuki wilayah bendungan, suasanan alam pedesaan sudah terasa. Rumah berpagar tanaman dan dibelakan terlihat kebun dengan tanaman menjulang tinggi.

Udara desa yang sejuk terasa dingin sangat terasa, sehingga tarikan nafas ringan dan bersih. Walau ada beberapa kendaraan bermotor, tapi masyarakat terlihat berjalan kaki kekebun. Anak-anak riang gembira bermain di pinggir jalan yang masih lapang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun