Pak Yanto dan Pak Subur, akhirnya sampai pagi nungguin mereka di kemah. Mereka juga tidak tidur kecuali Tiara.
Keesokan harinya, pagi-pagi sudah mereka bercerita, sambil meminum teh hangat. Udara terasa sangat dingin.
"Tiara, ngapain sih kamu tadi malam? Uuh, bikin kita takut menggigil." Kata Lisa.
"Ya bener. Kamu kayak hantu aja..eee, maaf." Rumi menimpali.
"Maaf gimana sih tadi malam?"
"Pasti deh kamu tidak ingat Tiara. Karena kamu tak sadar. Kamu teriak-teriak dan menari. Kita jadi ketakutan."
"Ooo, ya bener. Aku awalnya bermimpi. Aku dipermainkan oleh hantu. Aku dikejar-kejar. Tapi aku tak menyerah kalah. Justru terbalik. Aku yang mengejar hantu-hantu tersebut."
"Uh, jadi ngeri. Kok kita jadinya perempuan pencari hantu."
"Tuuh, lihat disampingmu Tiara." Kata Rumi mengagetkan.
Tiara melompat dan memegang Lisa erat-erat.
"Na kan, Dia sih penakut. Itu sih, salah Tiara bilang-bilang hantu. Kan sudah diingatkan sama Pak Yanto."