Mohon tunggu...
gahpraja
gahpraja Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Penulis muda cerpen dan karya sastra lainnya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Barman Salah Bantal

30 Juni 2024   14:16 Diperbarui: 30 Juni 2024   14:26 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Christy Peterson-Williams

Dari Amirah, anak tunggal Pak RT -- Barman telah tahu satu hal. Ya, dan itu berhubungan dengan keblingsatan yang terjadi sekarang. Tapi, ini rahasia. Sungguh rahasia. Karena Barman tidak mau ketahuan banyak orang, apalagi tetangga-tetangganya, dia pindah sejenak. Pindah ke kota. Barman menginap di sebuah apartemen.

             Lain memang pikirannya, tapi itu betul-betul bermanfaat. Bermanfaat bagi Barman. Bermanfaat banyak bagi lehernya.

            "Bapakku itu punya bantal enak," kata Amirah bisik-bisik. "Bantal dia bisa bikin orang tidur nyenyak!"

            "Bisa bikin leherku sembuh?"

            "Bisa," jawab Amirah. "Bikin orang jadi tuli, buta, sombong, rakus, mata duitan, semuanya bisa!"

            Barman menelan ludah. Itu keluar dari konteks pembicaraan.

            "Bagaimana bantalnya? Ah, maksudku, bantal itu beli di mana? Merknya apa? Ciri-cirinya apa? Berapa harganya? Sudah pasti bukan di luar negeri, betul? Maksudku, bantal-bantal di luar itu murah. Mereka murahan. Tidak seperti bantal-bantal kita. Ya, kau tahu itu."

            "Bantal bapakku itu lain," bisik Amirah semakin pelan. Semakin mendekat.

            "Apa?" Barman tak sabar.

            "Bantal dia..." Amirah menghela napas.

            "Bantal dia, bantal pejabat negara!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun