Mohon tunggu...
gahpraja
gahpraja Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Penulis muda cerpen dan karya sastra lainnya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ibu Menjadi Mobil

20 September 2023   09:00 Diperbarui: 20 September 2023   09:29 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Yah, memang lelah menjabat ketua organisasi lingkungan dimana-mana. Tujuan awal aku mengikuti semuanya setelah terenyuh melihat ibu sakit. Niatku mulai memudar seakan setan yang membisik di telingaku berkata: orang miskin selalu membutuhkan duit.

            Pintar sekali ia. Mengingat namaku cukup besar tiga bulan hasil aku menggaet paksa semua kegiatan. Beraksi layaknya orang pintar. Di depan mereka yang sama sekali tidak mengenalku. Setan mengambil rantai kulit pisang, menapak di bawah kakiku, membuatku terjengkang: bahwa benar adanya ia mengejekku orang miskin.

            Orang miskin hanya butuh duit-duit-duit, sampai mereka merebahkan diri pada liang lahat. Keluarganya mendapat warisan. Warisan beban pikiran yang mencari duit-duit-duit, untuk biaya pemakaman kedua orang tuanya.

            "Sepertinya aku harus keluar," kepulan asap rokok yang membumbung tinggi, mengenai langit-langit kayu warung kopi. Meneduhi kami yang mangkir dari kegiatan lain di alun-alun.

            "Aku juga, rencananya aku ingin bekerja di pangkalan."

            "Jadi apa? Supir?," aku sedikit terkekeh.

            "Supir lebih baik, aku tidak mau mencuri dan mengambil lagi sebagian uang derma."

            Kami pernah melakukannya dulu. Tentu terpaksa. Walau ratusan ribu tak apalah. Penghasilan terbesarku adalah sogokan perusahaan yang meminta kami untuk tidak menyidik pencemaran udara yang terjadi di kota. Dan itu berhasil. Buktinya sampai sekarang ia masih bersembunyi di belakang tanduk kambing hitam.

            "Tumben, ada hal apa hingga kau jadi tobat begini?"

            "Aku takut, lingkungan akan balas dendam."

            "Lingkungan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun