"Bimsalabim....."
Beberapa detik kemudian Lelaki Tua mengelap kaki pemuda itu dan para pengunjung yang terkesima bertepuk tangan.
"Wah, lihat kaki anak itu mulus tanpa bulu. Bagaimana bisa." gurau seorang pengunjung.
"Hebat, aku ingin membeli obatmu Pak Tua." ujar pengunjung yang lain.
"Aku juga. Aku beli tiga botol Pak Tua."
Alun-alun sangat ramai dikunjungi warga di akhir pekan. Entah hanya mengisi waktu senggang, menghibur diri, bermain merpati balap, melihat anak-anak bermain bola atau menunggu kedatangan Lelaki Tua, si penjual obat perontok bulu. Jika ia datang dari arah utara mengendarai motor berknalpot bising dengan memakai helm putih, siapa pun bisa menebak itu pasti Lelaki Tua.
"Lihat, Pak Tua mulai datang. Ayo kesana" bocah-bocah seketika berhenti bermain bola.
"Aku ingin memegang ularmu Pak Tua."
"Hayo, perlihatkan buayanya."
Ia semakin popular. Tidak hanya di kalangan anak sekolahan tapi menjadi bahan perbincangan di semua kalangan usia.
***