Mohon tunggu...
Ilmiawan
Ilmiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Lagi belajar nulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kenangan

15 Maret 2024   23:25 Diperbarui: 15 Maret 2024   23:42 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua gelas es teh yang sedikit manis naskah lama berisi ludah-ludah perihal janji dan angan-angan

Dan sepotong senyum pemilik warung, adalah lukisan Da Vinci yang oenuh teka-teki saat ia mengetahui, aku dan dia tak pernah kembali.

Dia tak ada di batu nisan

Tak ada di museum

Melainkan di hari ini, esok dan yang pasti tiba

Derita tak kunjung sirna

Tapi oleh sebuah nama, ialah namamu

Deritaku jadi derita dan bahagiaku jadi bahagia

Aku gembira

Saat mata kubuka, ialah masa depan

Dan mata yang kututup adalah kecup di kening

Hati-hati di jalan, dan kenangan-kenangan yang akan datang, aku segera menyusul

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun