Dua gelas es teh yang sedikit manis naskah lama berisi ludah-ludah perihal janji dan angan-angan
Dan sepotong senyum pemilik warung, adalah lukisan Da Vinci yang oenuh teka-teki saat ia mengetahui, aku dan dia tak pernah kembali.
Dia tak ada di batu nisan
Tak ada di museum
Melainkan di hari ini, esok dan yang pasti tiba
Derita tak kunjung sirna
Tapi oleh sebuah nama, ialah namamu
Deritaku jadi derita dan bahagiaku jadi bahagia
Aku gembira
Saat mata kubuka, ialah masa depan
Dan mata yang kututup adalah kecup di kening
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!