Mulut beruncingan mengucap anjing
Aku tersenyum-senyum
Setiap kata adalah nama,Â
Nama yang dihalangi Selat Sunda yang berisik
Setiap daerah jadi berisik
Kecuali Cilegonku kan selalu harum
Bila darahku dapat tumpah jadi nama
Kubanjiri lautan dunia oleh darahku
Atau bila mungkin, Perumnas jadi sebuah kolam
Di tengah-tengah keramaian manusia, ada pulau berbentu hati dan cita-cita masa tua bersamanya
Andaikan aku telah pergi, orang datang mengunjungi kami, dan sepiring sate dan sup daging adalah artefak
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!