Mohon tunggu...
Ilmiawan
Ilmiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Lagi belajar nulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kenangan

15 Maret 2024   23:25 Diperbarui: 15 Maret 2024   23:42 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mulut beruncingan mengucap anjing

Aku tersenyum-senyum

Setiap kata adalah nama, 

Nama yang dihalangi Selat Sunda yang berisik

Setiap daerah jadi berisik

Kecuali Cilegonku kan selalu harum

Bila darahku dapat tumpah jadi nama

Kubanjiri lautan dunia oleh darahku

Atau bila mungkin, Perumnas jadi sebuah kolam

Di tengah-tengah keramaian manusia, ada pulau berbentu hati dan cita-cita masa tua bersamanya

Andaikan aku telah pergi, orang datang mengunjungi kami, dan sepiring sate dan sup daging adalah artefak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun