Mohon tunggu...
Ilmiawan
Ilmiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Lagi belajar nulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rina Tertawa Sebelum Rudi Pergi

18 Juli 2021   19:13 Diperbarui: 18 Juli 2021   20:02 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku sempat tertidur saking bosannya menonton TV. Hingga suatu saat, seseorang mengetuk pintu. Aku terjaga dan memilih mengabaikannya, lalu berjalan dengan tenang ke arah kamar mandi, membersihkan diri.

***

Sepanjang perjalanan pulang, semua radio membicarakan tentang terbunuhnya seorang pejabat. Namanya tak asing di telinga. Tapi, mengapa aku harus mendengar berita yang menyedihkan itu di saat aku akhirnya menemukan jawaban atas kegelisahanku. 

Lantas aku mematikan radio, dan memutar lagu David Bowie yang sarat akan kegembiraan dan harapan. Aku bernyanyi sambil berkendara, hatiku tak sabar mengatakannya kepada Rudi setibanya di sana nanti. Rudi pasti terkejut dan bergembira, pasalnya ia sudah lama menginginkan anak, dan aku selalu tidak siap.

Sesampainya di rumah, aku tak menemukan apa-apa selain mobil sedannya terparkir di halaman depan, sementara pemiliknya tak tahu ada di mana. Ketika pintu kubuka semuanya tertata rapi, kecuali di meja depan tv, ada satu piring yang berisi remahan roti, dan irisan timun yang sudah melebam. Di kamar mandi, terdengar bunyi air pancuran. Rudi tengah mandi tampaknya.

"Rudi, aku pulang,"

Aku tak mendengar balasan. Suara air terus memancur deras dari dalam sana. Kulihat dapur, sebilah pisau berlumur cairan berwarna merah berdiri tegap menancap meja makan kayu, sepertinya darah. Untuk sejenak aku tertawa, tak mungkin Rudi menyakiti dirinya sendiri karena aku menghilang sementara waktu.

Apalagi membunuh orang. []

Banda Aceh, 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun