Mohon tunggu...
Nuty Laraswaty
Nuty Laraswaty Mohon Tunggu... Penulis - Digital Marketer , penulis konten

owner my own law firm,bravoglobalteam founder,trainer network marketing, trading, speaker in radio program( heartline fm - gaya fm) and multiply seminars,mc

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Saat Makanan pun Menjadi Media Pemersatu, Berbagi Bersama dan Imajinasi Liar

30 September 2018   04:05 Diperbarui: 1 Oktober 2018   03:24 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Imajinasi Liar

Dalam artikel awal mengenai fil ini : artikel awal

Telah saya ceritakan bahwa dunia imajinasi manusia berbeda antara satu dengan lainnya. Bagaimana kita melihat imajinasi Aruna yang liar akan obsesinya pada makanan ,  menjelma dalam permainan mimpi yang absurd dan aneh bagi penonton yang melihatnya.

Disini saya merasa takjub akan penggambaran imajinasi ini, namun agak kecewa pada teknik penerapannya. Ingin berandai-andai saja.

Jika saat penggambaran imajinasi aruna dalam film, diberi pembuka atau penanda , agar kita bersiap-siap memasuki dunia mimpi, mungkin banyak penonton yang tidak rancu dalam mengetahui adegan yang dimaksud .

Sebagai contoh:

1.Adegan Aruna berjalan ke dapur , membuka lemari es, menatap nanar dan akhirnya mengambil potongan jeruk nipis dan memerasnya dengan tangan langsung ke dalam mulutnya.

Adegan ini sempat menimbulkan tanda tanya, di beberapa obrolan dengan teman-teman. Ada yang tidak menyadari kalau adegan ini adalah termasuk dalam mimpi dari imajinasi Aruna.

2. Ataupun adegan saat Nad dan Bono masuk ke dalam kapal, minum , bergoyang dan terbuai dengan lagu disko. Bagi yang peka, langsung faham akan bahasa perlambang, namun bagi yang tidak, dan radar pemikiran mungkin sudah bolot ataupun tak mau ambil pusing , maka walaupun sudah dijelaskan berulang kalipun , tetap saja tidak faham.

"oh, tidak ...."

Itulah sebabnya nilai jatuh pada 8/10

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun