Imajinasi Liar
Dalam artikel awal mengenai fil ini : artikel awal
Telah saya ceritakan bahwa dunia imajinasi manusia berbeda antara satu dengan lainnya. Bagaimana kita melihat imajinasi Aruna yang liar akan obsesinya pada makanan , Â menjelma dalam permainan mimpi yang absurd dan aneh bagi penonton yang melihatnya.
Disini saya merasa takjub akan penggambaran imajinasi ini, namun agak kecewa pada teknik penerapannya. Ingin berandai-andai saja.
Jika saat penggambaran imajinasi aruna dalam film, diberi pembuka atau penanda , agar kita bersiap-siap memasuki dunia mimpi, mungkin banyak penonton yang tidak rancu dalam mengetahui adegan yang dimaksud .
Sebagai contoh:
1.Adegan Aruna berjalan ke dapur , membuka lemari es, menatap nanar dan akhirnya mengambil potongan jeruk nipis dan memerasnya dengan tangan langsung ke dalam mulutnya.
Adegan ini sempat menimbulkan tanda tanya, di beberapa obrolan dengan teman-teman. Ada yang tidak menyadari kalau adegan ini adalah termasuk dalam mimpi dari imajinasi Aruna.
2. Ataupun adegan saat Nad dan Bono masuk ke dalam kapal, minum , bergoyang dan terbuai dengan lagu disko. Bagi yang peka, langsung faham akan bahasa perlambang, namun bagi yang tidak, dan radar pemikiran mungkin sudah bolot ataupun tak mau ambil pusing , maka walaupun sudah dijelaskan berulang kalipun , tetap saja tidak faham.
"oh, tidak ...."
Itulah sebabnya nilai jatuh pada 8/10