Mohon tunggu...
Nurul Rahmawati
Nurul Rahmawati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger bukanbocahbiasa.com | IG @bundasidqi | Twitter @nurulrahma

Halo! Saya Ibu dengan anak remaja, sering menulis tentang parenting for teens. Selain itu, sebagai Google Local Guides, saya juga kerap mengulas aneka destinasi dan kuliner maknyus! Utamanya di Surabaya, Jawa Timur. Yuk, main ke blog pribadi saya di www.bukanbocahbiasa.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Pengalaman Berhaji di Umur 29 Tahun

24 Mei 2024   05:16 Diperbarui: 26 Mei 2024   14:03 768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi haji.(Shutterstock/Iskandar Cita via Kompas.com)

Yap, kami selalu pegang nasihat pak Ustadz untuk "Perbanyak sabar di tanah suci", ya tapiii khusus untuk ngadepin ahlul-serobot-antrean, kayaknya nggak boleh ada istilah sabar, hahaha.

Sebuah Kiat Bisa Berhaji di Usia Muda 

Tiap manusia tentu punya prioritas dan goals masing-masing, dan itu berbeda antara satu dengan yang lain. Ada orang yang punya target: Sudah memiliki rumah, mobil, dll di usia sebelum 30 tahun. Ada yang ingin keliling dunia jelang umur 30 tahun. Tidak ada yang benar, tidak ada yang salah.

Hanya saja, target saya memang cukup spesifik: Ingin berangkat Haji sebelum umur 30 tahun. Karena itulah, tatkala berkarier di salah satu perusahaan multinasional, saya terbilang "hemat mode on". Nyaris nggak pernah beli sepatu, baju, tas, atau makan enak di tempat fancy dengan duit sendiri. Saya selalu mengandalkan baju/kaos dari kantor, karena memang kantor kami bergerak di bidang FMCG (Fast Moving Consumer Goods) dan kerap menggelar banyak event. 

Nah, "baju baru" saya ya kaos-kaos dari event itu. Intinya, semua gaji, remunerasi, reimbursement ketika trip, selalu saya simpan rapat-rapat di tabungan. Setelah ketemu angka 25 juta, saya cuss menuju bank syariah dan membuka rekening Haji.

sumber: bukanbocahbiasa.com
sumber: bukanbocahbiasa.com

Itu saya lakukan secara ajeg. Ogah beli piranti duniawi. Alhamdulillah, Allah anugerahkan kemampuan saya agar tidak FOMO (Fear of Missing Out). Walaupun rekan kerja sibuk gonta-ganti gadget dan aneka aksesoris, saya merasa fine-fine aja, dan tidak kepengen blas! Yang lain hobi hunting skincare atau make up terkini, saat itu saya cuma pakai bedak bayi doang! Hahaha.

Hingga Alhamdulillah, setelah menunggu 3 tahun (karena antrean haji belum sepanjang saat ini), saya pun memenuhi undangan Allah, untuk berangkat ke tanah suci.Tabungan haji juga sudah lunas. MasyaAllah, BarokAllah. 

Jadi, intinya memang kita kudu menentukan financial goal: tujuan lo apa, ketika menabung dan berhemat sedemikian rupa. Kalau memang sudah mantab untuk berhaji, insyaAllah kita akan dimudahkan untuk menuju ke sana. 

Siapa yang bisa menggerakkan hati saya untuk membuka rekening haji? Siapa yang bisa mengarahkan diri agar berhemat dan tidak mudah "gampang pengen" dengan barang-barang yang dibeli kolega? Yang menguasai hati dan jiwa saya adalah Allah ta'ala. 

Maka, terus memohon pada Ia, agar kita dikaruniai hal-hal baik dan memudahkan diri untuk menuju jalan yang Ia ridhoi. Termasuk berangkat haji.

Semangaaaattt buat kita semuaaaa!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun