Mohon tunggu...
Nurul HM
Nurul HM Mohon Tunggu... Guru - Guru PAI SDN 1 Dibal Kab. Boyolali

Read and Write to start new window seeing the world

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tugas Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berdasar Nilai-nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

14 Februari 2024   22:39 Diperbarui: 14 Februari 2024   22:43 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tugas Demontrasi Kontekstual - Modul 3.1

Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

Dibuat oleh : Nurul Hidayati Ma’muroh, S.S.

Calon Guru Penggerak Angkatan 9

Sekolah Asal : SDN 1 Dibal Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah

 

Tujuan Pembelajaran Khusus:

CGP dapat melakukan suatu analisis atas penerapan proses pengambilan keputusan berdasarkan pengetahuan yang telah dipelajarinya tentang berbagai paradigma, prinsip, pengambilan dan pengujian keputusan di sekolah asal masing-masing dan di sekolah/lingkungan lain.

Tugas Wawancara dengan Pimpinan/Kepala Sekolah:

  • CGP diminta untuk mewawancarai 2-3 pimpinan (kepala sekolah) di lingkungan Anda (salah satunya adalah pimpinan di sekolah asal Anda).
  • Hasil wawancara ini adalah untuk mendapatkan sebuah wacana tentang praktik pengambilan keputusan yang selama ini dijalankan, terutama untuk kasus-kasus yang di mana nilai-nilai kebajikan saling bersinggungan, atau untuk kasus-kasus dilema etika yang sama-sama benar.
  • Apa yang selama ini dilakukan pimpinan-pimpinan tersebut, praktik apa yang selama ini dijalankan?
  • Analisis praktik pengambilan keputusan dilema etika tersebut di antara para pemimpin yang Anda wawancarai, dan kaitkan dengan pengetahuan Anda sendiri tentang 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengujian.
  • Analisis dan lakukan refleksi atas hasil wawancara tersebut. Silakan unggah hail wawancara dan refleksi Anda dalam bentuk video/audio/tertulis.

Berikut wawancara yang sudah saya lakukan terhadap 2 kepala sekolah, yaitu :

  • Ibu Etik Puryanik Setyowatik, S.Pd. Kepala SDN 1 Dibal (tempat tugas CGP)
  • Bapak Drs. Slamet Marjuki. Kepala SDN 1 Sawahan

 

Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah 1

Ibu Etik Puryanik Setyowatik, S.Pd.

Kepala SDN 1 Dibal, Ngemplak,  Boyolali, Jawa Tengah

  • Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral?

 

Jawaban:

Pemimpin di sekolah, pasti akan menghadapi kasus yang beragam , baik itu kasus yang keduanya benar tetapi saling bertentangan yang dikenal sebagai dilema etika ataupun kasus yang salah satunya benar dan yang lainnnya salah. Mengidenfitikasi kasus dengan baik akan menghasilkan keptusan yang tepat. Saya mengidentifikasi kasus dengan menggali seluk beluk kasus tersebut secara mendalam. Tentu saja untuk memahami kasus kasus tersebut saya harus berkomunikasi dan berkolaborasi dengan pihak pihak yang terlibat di dalamnya. Setelah permasalahan sudah dipahami maka saya perlu melakukan beberapa hal untuk bisa memetakan apakah kasus tersebut merupakan bujukan moral atau dilema etika.

Untuk itu perlu dilakukan dibuatkan daftar pertanyaan identifikasi kasus. Jika kedua masalah yang berbenturan tersebut tidak melanggar hukum serta norma norma yang berlaku atau menimbulkan ketidaknyamana sosial maka dipastikan sebagai kasus dilema etika namun jika terjadi sebaliknya maka kasus tersebut merupakan bujukan moral

  • Selama ini, bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Anda, terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?

Jawaban:

Jika kasus yang saya hadapi merupakan dilemma etika, maka saya akan mencari nilai benar apa yang salin bertentanagan, apakah untuk kepentingan perorang atau banyak orang, mengandung nilai nilai kebenaran atau kesetiaan dan rasa adil atau belas kasihan

  • Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Anda lakukan selama ini?

Jawaban:

Saya menggunakan suara hati saya dan menyimpulkan dari saran dan curah gagasan bersama rekan sejawat mengenai kasus yang sedang dihadapi. Saya berusaha mengambil Keputusan yang bertanggung jawab dan berpihak kepada murid dalam pembelajaran.

  • Hal-hal apa saja yang selama ini Anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?

Jawaban:

Dalam kasus pengambilan keputusan yang mengandung dilema etika hal efektif yang perlu dilakukan adalah dengan menyederhanakan permasalahan, berkomunikasi dengan orang yang terlibat dan membangun kebijaksanaan

  • Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?

Jawaban:

Hasil keputusan yang diambil mungkin tidak dapat memuaskan semua pihak yang terlibat, Sehingga memunculkan sebuah konflik, namun keputusan yang dibuat sudah melewati berbagai pertimbangan yang adil dan mengandung nilai-nilai kebijaksanaan.

  • Apakah Anda memiliki sebuah tatakelola atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah Anda langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Anda jalankan?

Jawaban:

Tidak ada alokasi jadwal tertentu dalam menyelesaikan sebuah kasus, prioritas kasus mana yang perlu diselesaikan secepatnya tergantung dari jenis kasus dan pentingnya kasus tersebut. Sehingga  tercipta lingkungan sekolah yang sehat kondusif buat semua warga sekolah jika kasus yang timbul segera diselesaikan.

  • Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?

Jawaban:

Ada. Tokoh idola yang mejadi panutan saya dalam mengambil keputusan menasihati supaya bijak dalam menyikapi sebuah keadaan. Komunikasi dan kerja sama yang baik dengan semua warga sekolah, pengelolaan emosi yang baik dan pemahaman tentang teori pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin menjadi faktor yang mempermudah dan membantu dalam pengambilan keputusan.

  • Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Anda petik dari pengalaman Anda mengambil keputusan dilema etika?

Jawaban:

Penting dalam pengambilan keputusan untuk mengidentifikasi jenis kasus dan dilakukan di awal, dengan melakukan pengujian pengujian, lalu lakukan pengujian terhadap nilai-nilai Kebajikan yang terkandung dalam kasus tersebut sehingga keputusan bisa diambil sesuai dengan prinsip prinsip yang berpihak pada murid.

 

 

Hasil wawancara dengan kepala sekolah 2

Bapak Drs. Slamet marjuki

Kepala Sekolah SDN 1 Sawahan, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah

  • Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral?

Jawaban:

Kasus dilema etika muncul karena adanya nilai yang benar tapi saling bertentangan , yang kemudian menjadi pembicaraan diantara komunitas sekolah. Kemudian hal tersebut menjadi bahan dan referensi untuk dibicarakan di tingkat sekolah atau disampaikan ke kepala sekolah ).

Saya dalam menyikapi hal tersebut akan melakukan klarifikasi dan konfirmasi terhadap pihak-pihak yang teridentifikasi untuk dimintai keterangan dan pendapat terhadap apa yang menjadi permasalahan, dengan asumsi bahwa permasalahan pasti akan bisa diselesaikan hanya dengan komunikasi dan koordinasi, kemudian akan diputuskan dengan mempertimbangkan...meminimalisir potensi negatif keputusan...dan memaksimalkqn potensi positif dari keputusan

  • Selama ini, bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Anda, terutama untuk kasus-kasus dimana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?

Jawaban :

Pengambilan keputusan terkait denang hal tersebut, saya lakukan dengan pendekatan komunikasi dan koordinasi...karena bagaimanapun pemimpin itu hanya menentukan dan mengambil keputusan akan tetapi referensi dan indikator serta pertimbangan-pertimbangan dalam pengambilan keputusan ada pada unsur di dalam organisasi yaitu stake holder internal jika berkenaan dengan hal-hal internal.

  • Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Anda lakukan selama ini?

Jawaban :

Prosedur yang saya lakukan adalah menentukan akar pokok kasus tersebut, kemudian melakukan koordinasi dan menjalin komunikasi dengan unsur-unsur yang terkait dalam unit kerja tersebut, meminta pendapat dari unsur yang ada, yang nantinya akan menjadi dasar dan pertimbangan pengambilan keputusan.

  • Hal-hal apa saja yang selama ini Anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?

Jawaban :

Hal-hal yang efektif dalam pengambilan keputusan adalah : menjalin kebersamaan, komunikasi dengan unsur pimpinan terutama yang dapat memperkaya referensi kita dalam memutuskan kasus dilema etika

  •  Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?

Jawaban :

Tantanganya ada pada tataran...menyesuaikan diri terhadap keputusan yang sudah diambil yang tidak mungkin bisa memuaskan kedua belah pihak akan tetapi, paling tidak meminimalisir kekecewaan karena proses pengambilan keputusan sudah dan dilakukan dengan melibatkan unsur-unsur yang relevan yang ada di sekolah

 

  • Apakah Anda memiliki sebuah tatakelola atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah Anda langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Anda jalankan?

Jawaban :

Untuk jadwal tertentu..tidak ada akan tetapi substansi dan urgensi sangat di perhatikan di dalam menyelesaikan permasalahan, karena penyelesaian permasalahan semakin cepat maka akan semakin baik dalam rangka menjaga harmonisasi dalam lingkungan kerja

  • Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?

Jawaban :

Melibatkan komunitas sekolah pada setiap pengambilan keputusan karena kerjasama dan komunikasi yang bai kantar komunitas sekolah akan melahirkan Keputusan yang bijaksana.

  • Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Anda petik dari pengalaman Anda mengambil keputusan dilema etika?

Jawaban :

1. memahami pokok permasalahan

2. berkoordinasi dan berkomunikasi dengan lingkungan kerja sehingga memperbanyak referensi.

 

  

 Refleksi Wawancara

  • Hal-hal menarik apa yang muncul dari wawancara tersebut, pertanyaan-pertanyaan mengganjal apa yang masih ada dari hasil wawancara bila dibandingkan dengan hal-hal yang Anda pelajari seperti 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian, apa yang Anda dapatkan?

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa para kepala sekolah tersebut melakukan pengambilan keputusan dengan :

  • melakukan identifikasi terhadap kasus yang sedang dihadapi
  • melakukan diskusi dan komunikasi dengan unsur-unsur yang ada di sekolah terutama dengan pihak-pihak yang terlibat langsung
  • membuat keputusan yang sesui dengan nilai-nilai kebijakan, berpihak pada siswa, bijaksana, bertanggung jawab, memaksimalkan potensi positif dan meminimalisir potensi negative

Hal-hal yang telah dilakukan oleh masing-masing kepala sekolah tersebut menurut saya telah sesuai dengan teori yang saya pelajari di modul 3.1. tentang pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan, dengan menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan, namun tidak semua langkah dilakukan secara runut dan ada langkah yang tidak dilakukan, seperti pengujian benar atau salah maupun Investigasi Opsi Trilema.

  • Bagaimana hasil wawancara antara 2-3 pimpinan yang Anda wawancarai, adakah sebuah persamaan, atau perbedaan. Kira-kira ada yang menonjol dari salah satu pimpinan tersebut, mengapa, apa yang membedakan?

Berdasarkan hasil wawancara tersebut di atas terdapat :

Persamaan

  • melakukan identifikasi masalah, mengumpulkan fakta-fakta
  • melakukan diskusi dan komunikasi dengan berbagai pihak terutama yang terlibat dalam masalah

 Perbedaan

  • Kepala sekolah pertama sudah melakukan hampir semua 9 langkah dalam pengambilan keputusan, membuat keputusan yang berpihak kepada siswa dan bertanggungjawab
  • Kepala sekolah kedua lebih mengutamakan diskusi, komunikasi dan koordinasi dengan unsur-unsur sekolah dan pihak-pihak yang terlibat dalam masalah.

Kesimpulan saya yang lebih menonjol dalam membuat keputusan sesuai langkah-langkah pengambilan keputusan dalam teori di modul 3.1 adalah kepala sekolah pertama. Hal ini dikarenakan kepala sekolah pertama lebih mempertimbangkan banyak aspek dalam setiap pengambilan Keputusan. Secara harfiah beliau belum menguasai 4 paradigma, 3 prinsip pemikiran dan 9 langkah dalam mengambil Keputusan, namun tanpa beliau sadari pola dasar pemikiran dalam pengambilan Keputusan hamper sesuai dengan paradigma, prinsip dan Langkah pengambilan Keputusan yang dipelajari pada Modul 3.1 tentang Pengambilan Keputusan berdasar nilai-nilai Kebajikan sebagai pemimpin.

  • Apa rencana ke depan para pimpinan dalam menjalani pengambilan keputusan yang mengandung unsur dilema etika? Bagaimana mereka bisa mengukur efektivitas pengambilan keputusan mereka?

Rencana kedepannya para pemimpin dalam menghadapi kasus dilema etika akan melakukan tahapan-tahapan pengambilan keputusan sesuai dengan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan dengan lebih lengkap termasuk pengujian dan investigasi opsi trilemma. Hal ini sangat penting untuk dilakukan mengingat pengambilan Keputusan oleh pemimpin berdampak bagi seluruh ekosistem sekolah atau bahkan masa depan murid. Oleh karena itu sangat penting bagi seorang pemimpin untuk memiliki penguasaan materi pengambilan Keputusan berdasar nilai-nilai Kebajikan melalui 4 paradigma, 3 prinsip pemikiran dan 9 langkah pengambilan Keputusan.

Cara mengukur efektivitas pengambilan keputusan adalah dengan melakukan pengujian benar-salah, melakukan refleksi atas keputusan yang telah dibuat, serta meminta saran dan masukan dari pihak lain yang terkait dalam pengambilan keputusan tersebut. 

  • Bagaimana Anda sendiri akan menerapkan pengambilan keputusan dilema etika pada lingkungan Anda, pada murid-murid Anda, dan pada kolega guru-guru Anda yang lain? Kapan Anda akan menerapkannya?

 

Saya akan berpikir sejenak tentang kasus yang terjadi apakah merupakan dilemma etika atau bujukan moral. Apabila kasus yang terjadi merupakan dilemma etika maka saya akan menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan keputusan dalam menghadapi kasus dilema etika, baik dalam kasus murid maupun rekan sejawat.  Langkah pertama yang saya ambil adalah menentukan paradigma apa yang terdapat pada kasus tersebut. Kemudian menemukan nilai-nilai kebijakan apa yang saling bertentangan pada kasus tersebut. Dalam hal ini kemungkinan terdapat lebih dari dua nilai-nilai Kebajikan yang dapat ditemukan yang saling berlawanan. Selanjutnya, melakukan 9 langkah dalam pengambilan Keputusan secara berurutan sehingga akan dihasilkan Keputusan yang bijaksana terkait kasus dilemma etika yang sedang terjadi. Dalam tahap pengujian benar dan benar kemungkinan tidak semua tahapan dilakukan karena tidak terdapat unsur yang relevan dengan tahap pengujian tersebut.

 

Saya akan mengajak dan membimbing mereka untuk menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan keputusan yang telah saya pelajari dan terapkan. Saya akan menerapkanya mulai minggu ini.

 

  • Kejelasan suara/tulisan di video/blog naratif Anda, format apa yang akan gunakan, sudahkah Anda mengujinya/membacanya dan melihat hasilnya/membayangkan bila orang lain membaca tulisan Anda?

Saya menggunakan format word dalam menyusun analisa naratif tugas Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1. Saya sudah membaca dan melihat hasil tulisan yang saya buat. Sebagai bahan uji bila orang lain membaca, saya akan menerbitkan tulisan saya pada blog pribadi saya di Kompasiana.com. Sehingga orang lain dapat membaca artikel tugas demonstrasi saya dan memberikan umpan balik terhadap artikel tugas Demonnstrasi Kontekstual yang saya tulis. Dengan umpan balik yang diberikan, saya mampu mengembangkan kemampuan menulis dan analisa saya dalam setiap pembuatan artikel.

  • Durasi waktu/panjang tulisan, apakah sudah diuji untuk maksimal dan minimal waktu berbicara, atau apakah sudah ditinjau isi dan panjang tulisan Anda, dan kepadatan/intisari  materi yang Anda ingin sampaikan?

Panjang tulisan analisa saya sudah melebihi batas minimal 600 kata. Saya menggunakan Bahasa yang lugas dan efektif dalam penulisan artikel Analisa. Hal ini membuat intisari materi mudah dipahami oleh pembaca artikel tugas saya.

 

Terima kasih

Salam hangat,

Calon Guru Penggerak Angkatan 9

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun