"Kok bisa jatuh gimana ky? Tadi waktu aku sama Gian mau ke tugu malah balik terus di jalan liat ada rame-rame ternyata kamu jatuh Ky. Kita kaget banget, untung Gian orangnya kepoan jadi kita bisa tau itu kamu ky." Gentala kembali berbicara dengan Ricky tanpa henti.
"Ngga tau, kayanya rem-nya ngga berfungsi. Padahal tadi pas berangkat fine fine aja." Ricky berkata dengan logat jaksel nya yang kental. Ada sesuatu yang mengganjal di benaknya namun ia sendiri bingung apa, ia menatap kedua temannya intens, lalu bertanya "Kalian berdua beneran ngga lihat apa-apa di Keraton"
"Liat ky, liat yang kayak guci cucian itu, terus ukiran kayu, liat pengunjung lain." Gian menimpali pertanyaan Ricky. "Tapi kalo yang ndak kasat mata, kita ndak weruh soalnya kita tumpul"
"Jadi aku ngerasa ada something weird gitu, tapi nggak tau apa. Aku kan tadi bilang kalau ada pasukan yang lagi latihan. Nah, pas pulang aku liat lagi, komandannya. Tapi raut mukanya beda sama pas awal aku ketemu dia, jadi dia kaya punya dendam ke aku gitu, natapnya kaya kosong terus tajem."
Gian dan Gentala tentu sangat shock mendengar itu, mereka sama sekali tidak melihat pasukan Keraton atau apapun itu, yang mereka lihat hanyalah pengunjung yang berlalu lalang dan petugas-petugas Keraton, mereka tidak melihat pasukan-pasukan ataupun komandan seperti yang Ricky sebutkan.
"kita ndak weruh sama sekali ky, aku kira kamu beneran halu tadi." Gian menjawab pertanyaan Ricky dengan keheranan, ia menatap Gentala dengan raut bertanya, akankah ia melihat orang yang dibicarakan Ricky.
"Seriusan Ky, sampeyan liat begituan?"
Ricky hanya mengangguk pelan, ia bahkan bukan anak indigo yang bisa melihat hal seperti itu, ini adalah pengalaman pertama, namun ia masih ragu, benarkah orang-orang itu bukan manusia sungguhan, Ricky pusing memikirkannya. Hingga perkataan Gian memecahkan pikirannya.
"Ky, jangan-jangan gara gara kamu make batik parang? Tuhkan ky itu bukan mitos ky."
"Ah masa cuma gara-gara itu." Ricky memejamkan matanya, peing. Ia sungguh tidak percaya, ah entahlah sekarang pikirannya begitu kacau.
"Ky, kita ndak tau apa dan siapa yang mencetuskan mitos kaya gitu. Kita ndak tau kebenaran dari mitos itu, Mitos itu ada bukan berarti hanya karangan belaka ky, bisa jadi karena memang sudah pernah ada kejadian ndak mengenakkan yang dialami seseorang yang mungkin cukup parah, makanya terciptanya mitos kaya gitu itu buat jadi peringatan orang lain biar ndak mengalami hal serupa. "