Mohon tunggu...
NL Sartika
NL Sartika Mohon Tunggu... profesional -

jurnalis independen

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Haruskah Flo Dipenjara?

1 September 2014   23:37 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:53 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Warga Yogya marah,bukan karena Flo adalah Sihombing. Warga Yogya marah karena mereka dinistakan atas kesalahan yang tidak mereka lakukan. Justru ulah Flo lah yang menjengkelkan. Wajar jika kemudian LSM Jangan Khianati Suara Rakyat (Jati Sura) kemudian ingin membela warga Yogya yang telah dilukai perasaannya oleh Flo. Mereka memilih jalur hukum.

Apakah Flo pantas dipenjara? Setelah melihat reaksi Flo atas tindakan pengguna media social,baik itu warga Yogyakarta maupun bukan, yang membalas Flo dengan hujatan bertubi-tubi, Flo malah meminta  agar warga Yogya cerdas dan tidak terprovokasi.

"Saya berharap warga Yogya menghadapi persoalan ini dengan cerdas," kata Florence saat berbincang dengan detikcom via telepon, Jumat (29/8/2014).


Flo mengatakan hal tersebut bersamaan dengan ucapan permintaan maafnya kepada warga Yogya. Pembaca detik yang aktif menanggapi kasus Flo di media sosial,baik warga Yogya maupun bukan, semakin kesal mengetahui ungkapan Flo tersebut. Mereka menganggap Flo arogan, meminta maaf namun masih saja terus merendahkan warga Yogya dengan menyuruh mereka cerdas.

Salah satu komentar pembaca detik adalah sebagai berikut :

Kurang asem ni memang. Udah ngatain orang bodoh, eh sekarang minta orang yang dikatainitu bersikap cerdas. Itu artinya orang yogya dikatain bodoh dua kali. Apa menghina orang banyak karena marah pada bbrp orang dia anggap cerdas? Minta maaf pun diwakilkan, bahasanya pun asal. Sangat terasa, orang ini tak merasa bersalah dan hanya minta maaf karena terpojok.


Mungkin, karena komentar Flo tersebutlah yang membuat LSM Jati Sura tetap teguh dengan laporannya di Polda DIY. Flo tidak mempan dibuli secara massal di media sosial. Mungkin Flo harus merasakan penjara agar tahu bagaimana rasanya dinistakan, agar tahu bagaimana cara menghargai orang, agar bias mengakui kesalahan serta meminta maaf dengan penuh rendah hati kepada warga Yogya.

Benar bahwa banyak kasus semacam ini, bahkan lebih keterlaluan dari yang dikatakan Flo, tidak berakhir di meja hijau. Pelakunya bebas dari hukuman denda maupun penjara. Banyak pula pelaku kejahatan yang lebih bengis dari Flo juga tak tersentuh hukum. Namun memenjarakan Flo bukan persoalan diskriminasi. Hal ini karena ada pelapor yang serius mengurusi kasus ini. Logikanya bukan "kalau mereka bebas, kenapa Flo dipenjarakan", tetapi, "Jika Flo dipenjarakan, seharusnya mereka juga dipenjarakan".

Flo adalah seorang mahasiswa sekaligus sarjana, mewakili kaum intelektual yang semestinya tidak hanya produktif dengan karya dan ilmu namun juga mampu mengendalikan emosi dan tidak mudah menhina orang lain. Flo, dengan modal ijazahnya suatu hari nanti bisa jadi seorang pemimpin bangsa, penegak hukum, wakil rakyat, atau abdi Negara. Apa yang akan dilakukannya terhadap yang dibela, dipimpin, atau diwakilinya dengan modal karakternya itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun