Mohon tunggu...
Nurul Hikmah Giawa
Nurul Hikmah Giawa Mohon Tunggu... Mahasiswa - English Education Student

Newbie writer

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sang Motivator

22 Mei 2024   17:20 Diperbarui: 31 Mei 2024   22:45 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi hari setelah sarapan, Zhiya duduk di  taman dekat rumahnya sembari menatap langit yang begitu cerah. Tepat pada  jam ini, Angga akan terbang ke Jepang untuk meraih mimpinya. Hati  Zhiya terus berdenyut dengan kencang dan tidak terasa air matanya jatuh.

Zhiya sedih karena sang motivator nya akan pergi jauh untuk waktu yang lama. Namun, itu bukanlah hal utama yang membuatnya menangis. Mengingat mimpi-mimpi nya yang selalu dipendam adalah alasan utama Zhiya menangis.

Akan tetapi, itu hanya berlangsung selama 1 menit  saja.  Dia menatap langit  dan mulai bertanya pada dirinya
"Kenapa aku takut untuk mengejar mimpiku? Kenapa aku tidak berani memberitahu mimpi ini kepada  orang tua?." Tanyanya dalam hati.

"Ini bukan sebuah hal yang mustahil!!! Aku pasti bisa jika aku memulainya, sama seperti Angga." Lanjutnya lagi.


Sedetik setelah berbicara pada dirinya sendiri, Zhiya langsung berlari menuju ke rumahnya dengan penuh semangat untuk memberitahu keluarganya mengenai mimpinya untuk melanjutkan pendidikan ke negeri Jepang.

Tamat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun