Sang Motivator
By: Nurul Hikmah Giawa
"Bertemu denganmu adalah luka yang tak akan pernah ku sesali." Zhiya Az-Zahra.
Dibawah langit-langit kelas berwarna putih, para murid kelas 12 sedang menikmati makanan siang mereka sembari bergurau dengan teman. Di barisan kedua dari  depan, ada seorang murid yang termenung menatap langit-langit kelas dengan mata yang dipenuhi oleh mimpi yang telah terpendam selama bertahun-tahun.
Dia adalah Zhiya. Gadis sederhana yang memiliki seribu mimpi besar untuk masa depannya. Zhiya terlahir dari keluarga sederhana yang selalu memberi dukungan untuk segala mimpinya. Namun, mimpi  yang satu ini terasa mustahil dalam benaknya.Â
Zhiya sudah memiliki mimpi bersekolah di luar negeri sejak duduk di bangku kelas 3 SMP. Dia ingin melanjutkan perguruan tingginya di salah satu universitas terbaik  di dunia.  Akan tetapi, Zhiya tidak pernah memberitahukan mimpi ini kepada siapapun. Dia merasa bahwa mimpi ini terlalu tinggi dan akan sulit untuk digapai.
Kring....kring.....
Bel sekolah pun berbunyi menandakan waktunya pulang.
Zhiya bergegas meningkalkan sekolah bersama teman-teman lainnya.
Sesampainya di rumah, Zhiya  mengganti pakaian  sekolahnya dan bergegas keluar rumah untuk berangkat ke tempat kursus bahasa Inggris.