"Terima kasih Zahra, aku akan terus menulis"Â Ujar Hana.
Hana pulang ke rumah dengan semangat baru. Dia menulis sepanjang malam, menyalurkan bisikan-bisikan yang dia dengar ke dalam kata-kata yang indah. Sejak malam itu, karya-karyanya menjadi lebih hidup dan penuh makna. Dan setiap kali dia menulis, dia tahu bahwa dia tidak pernah sendiri, karena ada dunia penuh cerita yang mendukungnya di setiap kata yang dia tuliskan.
Hari demi hari, Hana terus menulis dengan penuh semangat. Kisah-kisahnya semakin banyak dibaca dan dihargai oleh banyak orang. Setiap cerita yang dia tulis seolah memiliki jiwa, membuat pembacanya terpikat dan terhanyut dalam dunia yang dia ciptakan.Â
Namun, seiring berjalannya waktu, Hana mulai merasa ada sesuatu yang hilang. Meskipun dia mendengar bisikan dan menulis cerita yang indah, dia merasa terisolasi, seperti ada jarak antara dirinya dan dunia nyata.Â
Suatu malam, layar komputernya berkedip lagi, dan sebuah pesan muncul "Apakah kamu ingin tahu lebih banyak tentang dunia ini?"Â Pesan Komputer.Â
Hana ragu sejenak, tetapi kemudian menjawab "Ya, aku ingin tahu lebih banyak."
Pesan berikutnya muncul "Temui Penjaga Cerita lagi. Dia akan menjawab pertanyaanmu."
Malam itu, Hana pergi ke rumah Zahra sekali lagi. Zahra sudah menunggunya di depan pintu.Â
"Kau harus kembali?"Â tanyanya.Â
"Ya" jawab Zahra. "Aku merasa ada yang perlu aku ketahui lebih dalam."
Zahra membimbingnya kembali ke kamar di belakang, dan Hana membuka pintu kecil itu lagi. Cahaya terang menyilaukan matanya, dan ketika dia membuka mata, dia sudah berada di dunia bisikan.