Mohon tunggu...
Nurul Azizah
Nurul Azizah Mohon Tunggu... Guru - Bahasa Indonesia

Mengajar tanpa berhenti belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Best Practices PPG Daljab 2022 Bahasa Indonesia

21 Januari 2023   22:17 Diperbarui: 21 Januari 2023   22:27 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

LK 3.1 Menyusun Best Practices

 

Nama                    : Nurul Azizah

NIM                      : 201699801914

Bidang Studi       : Bahasa Indonesia

  •  

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)

Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

 

Lokasi

SMK TI Bina Citra Informatika Purwokerto

Jl. Jatisari No.24F Sumampir, Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah

Lingkup Pendidikan

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan keaktifan dan kemampuan berfikir analisis peserta didik melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan diintegrasikan media berbasis TPACK pada materi teks ceramah

Penulis

Nurul Azizah, S.Pd.

Tanggal

6 Januari 2023

Situasi: 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

  • Latar belakang masalah :

Latar belakang masalah dari praktik ini sesuai dengan kondisi dan hasil identifikasi masalah di SMK TI Bina Citra Informatika Purwokerto, yaitu

  • Penggunaan model pembelajaran yang belum sesuai karakteristik peserta didik dan karakteristik materi,
  • Pendidik belum maksimal menerapkan pembelajaran student centered,
  • Pendidik belum maksimal menggunakan media yang kurang variatif, dan
  • Pemanfaatan teknologi informasi (IT) yang belum maksimal.
  • Rendahnya motivasi dan keaktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.

Praktik ini penting untuk dibagikan karena :

Model dan media pembelajaran yang bervariasi serta terdapat muatan TPACK (wordwall, quiziz, youtube, dan google formulir) dalam praktik ini bisa meningkatkan keaktifan dan ketertarikan peserta didik dalam pembelajaran. Di samping itu, pembelajaran akan menjadi lebih menarik;

Praktik pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat memotivasi pendidik lain dalam hal mendesain pembelajaran yang aktif,     kreatif, dan inovatif;

Praktik pembelajaran ini bisa menjadi solusi, referensi dan inspirasi pendidik lain terkait  permasalahan sama yang dihadapi dalam pembelajaran.

 

Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik  ini yaitu :

Pendidik berperan dan bertanggung jawab dalam proses pembelajaran, yakni mendesain kegiatan pembelajaran yang bermakna dan bermanfaat bagi peserta didik untuk ketercapaian tujuan dan indikator sesuai kompetensi, menyusun modul ajar dengan mempertimbangkan model, metode, dan media pembelajaran yang sesuai dengan permasalahan peserta didik. Apalagi di era digitalisasi seperti sekarang yang mengharuskan pendidik dan peserta didik dapat memanfaatkan teknologi informasi dalam pembelajaran untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik.

Tantangan : 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat?

Tantangan untuk mencapai tujuan :

Berdasarkan analisis hasil kajian literatur dan refleksi hasil wawancara dengan rekan sejawat, kepala sekolah, dan waka bidang sarana dan prasarana, bahwa pelaksanaan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dan media pembelajaran berbasis TPACK yang digunakan dalam aksi PPL memiliki beberapa tantangan.

Adapun tantangan dalam pembelajaran model Problem Based Learning (PBL) dan media berbasis TPACK yang digunakan dalam aksi praktik baik ini adalah sebagai berikut :

Membutuhkan persiapan yang lebih untuk menyiapkan alat   pembelajaran.

Membutuhkan pemahaman dan penguasaan teknologi yang cukup untuk menggunakan media pembelajaran berbasis TPACK.

Membutuhkan motivasi belajar peserta didik agar dapat mencapai tujuan pembelajaran.

Membutuhkan berpikir tingkat tinggi karena pada model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), peserta didik harus mampu menyelesaikan masalah.

Masih ada peserta didik yang kurang aktif dalam kegiatan diskusi karena peserta didik yang dominan lebih pandai dan pintar yang banyak menyelesaikan diskusi kelompok tersebut.

Masih ada peserta didik yang belum percaya diri untuk mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas.

Untuk mengatasi tantangan tersebut pendidik melakukan upaya sebagai berikut :

Pendidik melakukan persiapan, di antaranya menyiapkan perangkat (Bahan ajar, LKPD, media, instrumen asesmen) yang akan digunakan dalam pembelajaran.

Dalam penerapan model PBL, pendidik dapat merencanakan dengan matang dan merinci apa saja yang menjadi kelemahan PBL, sehingga pada saat menerapkannya pendidik dapat mencari alternatif untuk meminimalisir kendala atau masalah yang dihadapi bila benar-benar akan menerapkan PBL.

Pendidik dapat memanfaatkan aplikasi-aplikasi menarik misalnya platform wordwall, Quizizz untuk pretes berbasis kuis.

Mempersiapkan penyajian bahan ajar dengan menarik, misalnya disertai gambar.

Menyajikan media audio visual seperti tayangan video, penyampaian materi PPT melalui canva, ice breaking yang menarik untuk memotivasi belajar peserta didik yaitu menampilkan tokoh inspiratif.

Yang terlibat dalam praktik ini :

Pendidik mata pelajaran Bahasa Indonesia sebagai fasilitator (perancang dan pelaksana pembelajaran).

Ibu Dr. Zahra Alwi, M.Pd. selaku Dosen dan Ibu Ernadeti, S.Pd. M.Si. sebagai guru pamong dalam proses praktik pembelajaran.

Ibu Aprilia Fatmasari, S.P., M.P. selaku kepala sekolah yang telah memberikan izin kepada pendidik untuk melaksanakan praktik pembelajaran.

Ibu Intan Pratiwi, S.Si., selaku wakil kepala sekolah bidang sarpras yang selalu membantu untuk mengupayakan proses pembelajaran praktik ini tercapai.

Peserta didik sebagai subjek pembelajaran.

Rekan pendidik sebagai kamerawan yang membantu proses perekaman video.

Aksi : 

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Langkah-langkah yang dilakukan :

Berdasarkan        tantangan yang dihadapi pendidik, langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu:

Pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan karakter peserta didik dan karakteristik materi.

Pemilihan media pembelajaran yang berbasis TPACK.

Pemilihan     metode        pembelajaran        yang variatif.

Meningkatkan keaktifan peserta didik selama proses pembelajaran.

Strategi yang digunakan :

Menggunakan model pembelajaran inovatif yaitu model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

Menggunakan media pembelajaran yang berbasis TPACK :

penggunaan platform wordwall dan quiziizz untuk pretes berbasis kuis;

penggunaan platform canva untuk penayangan PPT/ bahan tayang materi pembelajaran;

penggunaan youtube untuk menayangkan video ceramah;

penggunaan platform google formulir untuk mengerjakan soal evaluasi.

Menggunakan beberapa kombinasi metode pembelajaran yang variatif seperti metode cermah interaktif, diskusi, presentasi, dan penugasan.

Strategi yang dilakukan pendidik untuk meningkatkan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran yaitu merancang pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered) dan melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan.

Proses yang dilakukan :

Pendidik melaksanakan proses pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Kegiatan pendahuluan, meliputi :

proses pembelajaran diawali dengan salam dan berdoa,

presensi,

pengkondisian kelas,

pemberian motivasi melalui penayangan gambar tokoh inspiratif, 

apersepsi,

penyampaian KD, tujuan pembelajaran, manfaat pembelajaran, dan alur pembelajaran,

melaksanakn tes awal atau pretes online menggunakan platform wordwall dan quiziizz.

Kegiatan Inti

Proses pembelajaran pada kegiatan inti sesuai dengan sintaks model pembelajaran Problem Based Learning, sebagai berikut :

  • Fase 1 : Orientasi peserta didik pada masalah
  • Pendidik menayangkan video berkaitan dengan masalah kontekstual yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan peserta didik diajak untuk menggali pertanyaan yang nantinya akan diselesaikan melalui LKPD






  • Fase 2 : Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
  • Pendidik mengelompokkan peserta didik dan memberi LKPD kepada masing-masing kelompok, serta memberikan instruksi untuk menaati prosedur didalamnya



  • Fase 3 : Membimbinbing penyelidikan kelompk
  • Pendidik memberikan bimbingan kepada masing-masing kelompok jika ada hal-hal yang perlu diperjelas Kembali



  • Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
  • Peserta didik membahas maslah yang ditemukan, presentasi hasil dan memberikan alternatif jawaban dari hasil diskusi kelompok







  • Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
  • Pendidik beserta peserta didik bersama-sama melakukan evaluasi terhadap hasil dari diskusi dan memberikan refleksi serta penguatan atas diskusi yang telah dilakukan.



 Kegiatan Penutup, meliputi :

menyimpulkan pembelajaran

merefleksi pembelajaran

peserta didik melaksanakan evaluasi menggunakan platform google formulir

menyampaiakan penugasan dan materi selanjutnya

doa dan salam

 

Berikut link proses pembelajaran secara keseluruhan :

https://drive.google.com/file/d/14zqWb94Z8n7tHs2AC_JU1iqtwXaJppkF/view?usp=share_link

Yang terlibat dalam praktik :

Pendidik mata pelajaran Bahasa Indonesia sebagai fasilitator (perancang dan pelaksana pembelajaran).

Ibu Dr. Zahra Alwi, M.Pd. selaku Dosen dan Ibu Ernadeti, S.Pd. M.Si. sebagai guru pamong dalam proses praktik pembelajaran.

Ibu Aprilia Fatmasari, S.P., M.P. selaku kepala sekolah yang telah memberikan izin kepada pendidik untuk melaksanakan praktik pembelajaran.

Ibu Intan Pratiwi, S.Si., selaku wakil kepala sekolah bidang sarpras yang selalu membantu untuk mengupayakan proses pembelajaran praktik ini tercapai.

Peserta didik kelas XI MM sebagai subjek pembelajaran.

Rekan pendidik sebagai kamerawan yang membantu proses perekaman video

Sumber daya atau materi yang digunakan :

Sarana dan prasarana, yaitu LCD Projector, speaker, jaringan internet, laptop, gawai, dan buku Bahasa Indonesia SMK kelas XI.

Media pembelajaran, yaitu bahan ajar, LKPD, video pembelajaran dari youtube, quiziizz untuk pretes, google formulir untuk evaluasi, canva untuk bahan tayang materi.

Kompetensi pendidik

Refleksi Hasil dan dampak 

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

A. Dampak dari langkah yang dilakukan :

Pemilihan model pembelajaran Problem Based Learning dengan diintegrasikan media berbasis TPACK sangat efektif untuk meningkatkan kemampuan berfikir analisis, hal ini   dibuktikan dengan :

peserta   didik   konsentrasi   dan   antusias menyimak tayangan video stimulus.

peserta didik bertanya jawab dan mengungkapkan hal-hal atau informasi             yang diperoleh saat menyimak video.

Peserta didik aktif bertanya jawab materi pembelajaran dan tugas atau masalah yang akan diselesaikan

Peserta didik saling berkolaborasi, berkomunikasi saat  diskusi masalah.

Peserta didik percaya diri mempresentasikan hasil diskusi.

Pemilihan metode yang variatif (ceramah interaktif, diskusi, presentasi, dan penugasan) sangat efektif untuk meningkatkan keaktifan peserta didik. Hal ini dibuktikan dengan antusias peserta didik dalam tanya jawab hingga saling memberikan tanggapan kepada peserta didik  lain.

Penggunaan media pembelajaran inovatif berbasis TPACK berupa penggunaan platform wordwall, quiziz, youtube, dan google formulir yang di dalamnya terdapat kuis, media teks, lembar kerja, hingga video pembelajaran sangat membantu pemahaman peserta didik serta lebih mampu mengkonkretkan pemahaman peserta didik.

Desain kegiatan yang berpusat pada peserta didik ini efektif untuk meningkatkan keaktifan peserta didik saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Hal ini membuat peserta didik lebih termotivasi untuk belajar.

Apakah hasilnya efektif ?

Aksi yang telah dilaksanakan menunjukkan keefektifan pembelajaran dan keberhasilan pada tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Hal ini terlihat dari hasil belajar peserta didik melalui hasil LKPD dan hasil evaluasi dengan pencapaian nilai KKM yang sudah terpenuhi.

 

Respon orang lain terhadap strategi yang dilakukan :

Respon peserta didik

Respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran ini sangat puas dan senang, hal ini bisa dilihat pada saat kegiatan refleksi setelah pembelajaran. Peserta didik memberikan refleksi bahwa pembelajaran berlangsung       sangat menyenangkan dan juga menarik karena pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis TPACK, yaitu wordwall, quiziizz, dan youtube.

Respon rekan pendidik dan kepala sekolah

Selain dari peserta didik respon dari rekan pendidik dan kepala sekolah juga sangat baik dan sangat    mengapresiasi kegiatan ini dengan harapan akan terus berkelanjutan tidak hanya sebagai tugas dari kegiatan PPL melainkan pada setiap pembelajaran dan memberikan dampak positif ke rekan-rekan yang lain demi kemajuan kegiatan    pembelajaran di sekolah.

 

Faktor keberhasilan :

Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat berpengaruh dan dapat ditentukan oleh pendidik itu sendiri mengenai penguasaan materi, bagaimana cara penggunaan metode dan model pembelajaran, penggunaan media pembelajaran, dan penerapan langkah-langkah pada perangkat yang dibuat.

Faktor keberhasilan di antaranya daya dukung seperti sarana prasarana (LCD proyektor, jaringan internet, speaker. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dengan media berbasis TPACK efektif digunakan dalam pembelajaran, terlihat pada peserta didik yang terlibat aktif dan responsif terhadap pembelajaran yang dilaksanakan, dukungan pihak sekolah seperti kepala sekolah dan teman sejawat yang ikut terlibat dalam keberhasilan mengimplementasikan aksi PPL, dari mulai memastikan pengadaan kelas, fasilitas yang akan digunakan, dan memberikan jam mengajar untuk pelaksanaan PPL.

  • Pembelajaran yang bisa diambil :

Pembelajaran yang diperoleh dari keseluruhan proses yang telah dilaksanakan selama PPL yaitu, pendidik lebih kreatif, aktif, dan inovatif dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik.

Untuk menerapkan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan pendidik perlu melakukan persiapan yang baik sebelum melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas. 

Persiapan yang dilakukan yaitu mengenali karakteristik peserta didik, menganalisis permasalahan belajar yang dialami peserta didik, mencari dan menentukan solusinya, merancang pelaksanaan pembelajaran yang menarik agar peserta didik merasa senang, tertarik, dan tidak merasa bosan saat proses pembelajaran, melaksanakan pembelajaran sesuai modul ajar yang telah dirancang, serta melakukan refleksi diri untuk memperbaiki pembelajaran selanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun