1. Stres Berlebihan
      Pikiran yang terus-menerus menganalisis atau khawatir tentang sesuatu bisa memicu stres. Stres kronis dapat menyebabkan berbagai masalah fisik, termasuk:
- Sakit kepala: Stres yang berkepanjangan sering menyebabkan sakit kepala, terutama tipe tegang.
- Nyeri otot: Stres juga bisa menyebabkan otot-otot tegang, yang dapat berujung pada nyeri punggung atau leher.
- Kelelahan kronis: Overthinking membuat tubuh merasa lelah secara fisik karena pikiran yang terus aktif tanpa henti.
2. Gangguan Tidur (Insomnia)
      Orang yang mengalami overthinking cenderung sulit tidur karena otaknya terus berputar memikirkan banyak hal. Insomnia atau sulit tidur dapat menyebabkan rasa lelah yang berlebihan di siang hari, menurunkan produktivitas, dan mempengaruhi suasana hati.
3. Gangguan Pencernaan
     Pikiran yang berlebihan sering dikaitkan dengan masalah pencernaan, seperti sakit perut, diare, atau sindrom iritasi usus besar (Irritable Bowel Syndrome). Ini disebabkan oleh hubungan erat antara otak dan saluran pencernaan (gut-brain axis), di mana stres dan kecemasan dapat mempengaruhi fungsi sistem pencernaan.
4. Sistem Kekebalan Tubuh Melemah
     Stres kronis akibat overthinking dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi seperti flu, pilek, atau penyakit lainnya. Ketika tubuh dalam kondisi stres berkepanjangan, produksi hormon stres seperti kortisol dapat menghambat kemampuan tubuh untuk melawan penyakit.
5. Masalah Jantung
      Stres yang terus-menerus juga bisa meningkatkan tekanan darah, mempercepat detak jantung, dan berkontribusi pada masalah jantung. Dalam jangka panjang, orang yang overthinking rentan terhadap risiko penyakit jantung, seperti hipertensi, penyakit jantung koroner, dan bahkan serangan jantung.
6. Gangguan Pernapasan