Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Ingin Kaya Jadi Peternak Lele? Minta Jimatnya pada Ayah Yutika

2 September 2020   20:41 Diperbarui: 10 September 2020   18:08 2631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengusaha budidaya lele, Yunus Ismail di tengah kolam terpal miliknya. Foto NURSINI RAIS

Yunus Ismail menjawab pertanyaan saya seputar budidaya pembesaran lele yang sedang digelutinya. Foto NURSINI RAIS.
Yunus Ismail menjawab pertanyaan saya seputar budidaya pembesaran lele yang sedang digelutinya. Foto NURSINI RAIS.
“Mitra hanya menyiapkan lokasi dan modal awal Rp 10 juta untuk 1 paket kemitraan. Dua paket, berarti Rp 20 juta, dan seterusnya. 

“Kemudian perusahaan mengirimkan bahan dan pekerja untuk memasang kolam terpal berdiameter 2 M tinggi 1 M. Tanpa biaya tambahan.

“Pertama saya ambil 3 unit. Maklum, takut ketipu. Karena belum ada potret keberhasilan sebagai model. Itupun setelah 3 kali saya survei ke lokasi pengembangan dan kantor DHD Provinsi di Kota Jambi. Teman saya ada yang langsung meninjau ke kantor induknya di Palembang, Sumsel.

“Dengan bismillah, akhir 2018 saya dan beberapa teman dari kecamatan berbeda, memberanikan diri untuk mendaftar. Kami adalah orang pertama bergabung dengan DHD.

 “Setelah menikmati hasilnya, saya nambah dan nambah lagi sampai 4 kali. Sekarang jumlahnya jadi 18 unit.”

Menyimak penjelasan pria lulusan SMA ini, cara berkolaborasi dengan DHD Farm ini terbilang mudah, unik, dan menarik. Pelaksanaannya terbagi dalam dua  tahap.

1. Lima Bulan Pertama Dianggap Masa Pembelajaran.

Bayi lele 7 hari keberadaannya di kolam Ayah Yutika. Foto NURSINI RAIS
Bayi lele 7 hari keberadaannya di kolam Ayah Yutika. Foto NURSINI RAIS
Pada tahap ini, perusahaan memberikan bayi lele ukuran 3-5 cm secara gratis. Lengkap dengan pakannya. Masing-masing kolam memuat 500 ekor.

Tiga puluh dua hari kemudian, petugas perusahaan memanen bocah-bocah lele tersebut. Selanjutnya dibawa ke kantor pembibitan dan lokasi plasma, di kecamatan. Terus diistirahatkan selama 3 hari.

Kemudian dilakukan penyortiran sesuai dengan pertumbuhannya. Yang agak besar terkategori tipe A, kecil sedikit tipe B, dan di bawah lagi, klasifikasi C.

Anak lele setelah 10 hari nginap di kolam Yunus Ismail. Foto NURSINI RAIS.
Anak lele setelah 10 hari nginap di kolam Yunus Ismail. Foto NURSINI RAIS.
Yang kecil karena pertumbuhannya tidak normal, dibuang. Kalaupun dibaurkan dalam komunitasnya, selain boros pakan, si kerdil ini akan menjadi sasaran kanibalisme oleh anggotanya yang berbadan subur.

Usai penyortiran, ikan-ikan tersebut dipindahtangankan ke petani lain. Untuk dirawat 32 hari berikutnya, sesuai protokol yang telah ditetapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun