“Kemudian perusahaan mengirimkan bahan dan pekerja untuk memasang kolam terpal berdiameter 2 M tinggi 1 M. Tanpa biaya tambahan.
“Pertama saya ambil 3 unit. Maklum, takut ketipu. Karena belum ada potret keberhasilan sebagai model. Itupun setelah 3 kali saya survei ke lokasi pengembangan dan kantor DHD Provinsi di Kota Jambi. Teman saya ada yang langsung meninjau ke kantor induknya di Palembang, Sumsel.
“Dengan bismillah, akhir 2018 saya dan beberapa teman dari kecamatan berbeda, memberanikan diri untuk mendaftar. Kami adalah orang pertama bergabung dengan DHD.
“Setelah menikmati hasilnya, saya nambah dan nambah lagi sampai 4 kali. Sekarang jumlahnya jadi 18 unit.”
Menyimak penjelasan pria lulusan SMA ini, cara berkolaborasi dengan DHD Farm ini terbilang mudah, unik, dan menarik. Pelaksanaannya terbagi dalam dua tahap.
1. Lima Bulan Pertama Dianggap Masa Pembelajaran.
Tiga puluh dua hari kemudian, petugas perusahaan memanen bocah-bocah lele tersebut. Selanjutnya dibawa ke kantor pembibitan dan lokasi plasma, di kecamatan. Terus diistirahatkan selama 3 hari.
Kemudian dilakukan penyortiran sesuai dengan pertumbuhannya. Yang agak besar terkategori tipe A, kecil sedikit tipe B, dan di bawah lagi, klasifikasi C.
Usai penyortiran, ikan-ikan tersebut dipindahtangankan ke petani lain. Untuk dirawat 32 hari berikutnya, sesuai protokol yang telah ditetapkan.