Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Keelokan Perkebunan Teh Kayu Aro Tak akan Pudar Tersebab Kopi yang Merana

29 Agustus 2018   10:46 Diperbarui: 30 Agustus 2018   13:42 2367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang dikatakan kakek tukang rumput  barusan benar. Jarak beberapa hektar tanaman teh, bertemu sekelompok lahan yang ditanami kopi arabika. Kondisinya kayak yang tadi. Kurus kerdil, di tengah gulma, hidup segan mati tak mau. Begitulah seterusnya berkilo-kilo meter sampai penjelajahan kami tembus ke jalan utama.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Apakah keberadaan tanaman kopi yang diduga gagal tersebut mengurangi keelokan panorama di sana? Tidak. Agrowisata Perkebunan teh Kayu Aro tetap best of the best dan  memikat hati masyarakat sampai kapan pun.

Petualangan sehari bersama anak, menantu dan  cucu berakhir dengan mengantongi dua cerita berbeda. Tentang kebun teh yang molek jelita dan tanaman kopi yang merana.

***

Simpang Empat Danau Kerinci, 29082018

Nenek 4R

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun