Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Nostalgia "Overthinking" atau Lewah Pikir

31 Maret 2021   10:38 Diperbarui: 31 Maret 2021   13:12 1129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi "overthinking"/Foto: jpnn.com

Dulu, sewaktu kelas tiga SD, aku juga mengalami hal yang sama. 

Sempat berbulan-bulan mengalami ketakutan dan ngeri selepas membaca kisah pembunuhan berantai yang dilakukan sepasang perempuan tambun di Inggris karena mereka sering diejek warga di lingkungannya. 

Belasan korban dibunuh oleh kakak beradik itu dengan pisau pencucuk batu es dan dicincang sebelum akhirnya disimpan di gudang bawah tanah rumah mereka. 

Alhasil, gudang bawah tanah rumah mereka berubah jadi catacombe, kuburan bawah tanah yang bentuknya berlorong yang biasa terdapat di Eropa pada abad pertengahan. 

Kisah pembunuhan itu digambarkan sedemikian detail dan hidupnya dalam sebuah majalah wanita terkemuka saat itu. 

Belasan tahun kemudian aku baru tahu jenis tulisan seperti itu namanya artikel feature. 

Dan Sungguh artikel feature yang hebat, karena membuatku "overthinking" dan traumatis untuk membacanya kembali. Bahkan untuk sekadar menyentuh majalah itu. 

Majalah itu aku enyahkan ke tempat sampah di belakang rumah. Meski belakangan kakak perempuanku ribut-ribut mencari majalah yang belum selesai dibacanya itu.

Ya, kembali ke berita koran pagi itu, berita di Depok itu adalah berita paling menyiksa kedua dalam hidupku setelah berita zaman SD dulu. 

Terutama karena, sebagai orang bertipe pemikir, aku kerap memikirkan dari berbagai aspek dan sudut pandang. Hingga kerap "overthinking" atau lewah pikir menyerang.

Ketika sekian belasan tahun silam Robot Gedek menghabisi para bocah laki-laki yang disodominya dengan cara menyilet perut mereka dan mengisap darah dari bekas siletan tersebut layaknya drakula, aku masih bisa membaca beritanya dengan penuh kontrol diri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun