"Ada apa, Ayah?" tanya Pangeran Tori. "Aku kan sedang asyik bermain!"
Sambil membelai rambut puteranya, Raja Tito mengajak Pangeran Tori bermain-main di sebuah sungai kecil di belakang istana. Pangeran Tori gembira sekali.
"Asyik!"teriak Pangeran Tori sambil melonjak-lonjak kegirangan.
Ia kemudian menatap dua pelayan istana yang tadi menemaninya bermain bola.
"Kalian juga harus ikut. Tapi jangan seperti tadi ya!" Matanya mendelik.
Kedua pelayan itu mengangguk ketakutan.
"Tidak, Pangeran Tori. Mereka tidak boleh ikut," ujar Penasihat Pinto yang berdiri di samping Raja Tito. "Pangeran harus mencari mutiara itu seorang sendiri."
Pangeran Tori terdiam. Mencari mutiara di sungai? Seorang diri? Ia ragu.
"Mana mungkin ada mutiara di sungai!" protesnya.
"Memang, tapi itu mutiara milik kerajaan yang diduga tercecer di sungai," tukas Penasihat Pinto seraya tersenyum.
"Tapi, Ayah, kenapa aku yang harus mencarinya? Suruh saja para pengawal kerajaan!" Pangeran Tori bersikeras.