Di sebuah kerajaan Tortila, berkuasalah seorang Raja Tito yang arif bijaksana. Ia mempunyai seorang anak tunggal bernama Pangeran Tori.
Karena sudah ditinggal wafat ibunya sejak lahir, Pangeran Tori menjadi manja dan pemarah. Ayahnya pun kelewat sibuk dengan urusan kerajaan.
Alhasil, Pangeran Tori tumbuh menjadi bocah yang mudah tersinggung dan gampang memaki orang. Meskipun hanya karena hal-hal sepele.
Suatu pagi seorang pelayan istana menyuguhkan segelas susu kepadanya. Pangeran Tori segera mencicipinya.
Prang! Pangeran Tori membanting gelas susu ke lantai. Gelas itu pecah berantakan.
"Hei, Pelayan bodoh!" hardik Pangeran Tori. "Ini susu apa?"
"Maaf, Tuan, itu susu sapi murni," jawab si pelayan ketakutan. "Yang biasa Tuan minum."
"Hari ini aku tidak mau susu sapi. Aku mau minum susu kambing!"
"Baik, Tuanku," jawab pelayan sambil membereskan pecahan gelas.
Dayang-dayang istana juga tak luput menjadi sasaran kemarahan Pangeran Tori. Ia tak segan-segan mengancam memukul mereka hanya karena terlambat membawakan baju ganti atau salah memilihkan warna pakaian yang diinginkan Pangeran Tori.