Sekadar berbagi pengalaman, berikut saya sertakan contoh storyline dan draf skenario sitkom TCBS yang pernah saya buat berjudul "Perlente vs Fakir".Â
Dalam perjalanan sitkom TCBS (2007-2009), episode yang tayang berdasarkan skenario saya ini termasuk dalam lima episode awal yang ditayangkan. Dan pemeran utama atau tokoh protagonis adalah almarhum Bob Sadino, sang taipan nyentrik yang kemana-kemana selalu bercelana pendek. Termasuk juga ketika menemui Presiden Soeharto di Istana Negara. Terlebih lagi saat syuting sitkom ini.
Oh ya, ada dua catatan yang perlu diketahui.Â
Pertama, draf skenario ini adalah draf kedua, bukan draf final. Draft awalnya berjudul "Don't Judge The Book by Its Cover" sebelum akhirnya diubah berdasarkan rapat tim kreatif.Â
Yang kedua, istilah "INT" dalam skenario adalah kependekan dari INTERIOR, yang berarti adegan dilakukan di dalam ruangan atau studio (indoor). Sementara EXT adalah EXTERIOR yag mengacu pada pengambilan gambar di luar ruangan atau studio (outdoor).
Storyline "PERLENTE VS FAKIR"
Seorang anak ABG berpakaian trendy (Tiana) sibuk menelepon. Namun terlihat kesal karena hp-nya low battery.
Datang seorang laki-laki tua berkaos oblong, bercelana pendek dan bersendal jepit (Pak Yan) memasuki kafe Coffee Bean. Ia tidak langsung memesan minuman tetapi duduk di sofa sambil celingak-celinguk.
Malissa dengan sinis meremehkan bertanya apakah Pak Yan tidak salah masuk ke kafe Coffee Bean, dan bukan mestinya ke warung kopi. Pak Yan hanya tersenyum dan bilang bahwa ia hanya sedang menunggu seseorang.
Kemudian datang sopir Pak Yan yang berpakaian safari keren membawakan HP Pak Yan dan ada telepon penting dari seorang pejabat. Dari obrolan dengan pejabat tersebut, terungkap betapa kayanya Pak Yan. Malissa jadi ternganga.
Dari toilet keluar Tiana yang memarahi ayahnya karena telat menjemput. Pak Yan menjelaskan ia sudah menghubungi Tiana namun hp Tiana low batt.