Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Balada Remaja

14 November 2020   16:43 Diperbarui: 14 November 2020   16:50 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi remaja/Foto:pixabay.com

Di tempat lain.

"Mbok, aku pake jilbab ya!"

Bu Mar melotot menatap anak semata wayangnya. Bola matanya membesar luarbiasa. "Tidak. Tidak boleh!"

"Ah, Mbok. Boleh ya?"

"Tidak. Kok ndak ngerti juga kamu!"

Awan gelap menggelayut di wajah si anak. Ia tertunduk sedih. Lalu berkata, "Mbok, aku kan pingin banyak teman. Teman-temanku banyak yang pake jilbab. Lagian itu kan perintah Allah."

Bu Mar mendesah. Dadanya sesak bagai dihantam gada. "Ibu tahu pake jilbab itu perintah Allah. Ajaran agama. Tapi kamu tetap tidak boleh. Ora ilok!"

"Kenapa, Mbok?"

Tambah panjang Bu Mar mendengus. Matanya serasa hampir copot dari rongganya.

"Kenapa? Sis, kamu itu laki-laki, Nak! Wong lanang. Masak laki-laki pake jilbab! Edan!"

Wasis,  si abege belasan tahun itu, ngambeg. Ia beranjak pergi dengan langkah gemulai. Ia heran kenapa sih tidak ada yang bisa memahami dirinya, termasuk juga ibunya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun