"Sebentar lagi," bisik Alir. "Izinkan aku memelukmu sedikit lebih lama."
Kau tak menjawab. Meskipun dalam hatimu, kau ingin sekali lelaki itu tak pernah melepaskan pelukannya.
Kau ingin situasi itu berlangsung selamanya.
***
"Ri, pernahkah kau memeluk lelaki?" tanyamu pada Riana, teman sekamarmu. "Bagaimana rasanya? Maksudku, aku.. aku senang sekali saat Alir memelukku."
"Wuuu, so sweeeet," ledek Riana. "Pelukan itu kan lazim ketika pacaran. Bukankah kau merasa lebih aman dan nyaman bersamanya?"
Kau mengangguk. "Menyenangkan sekali. Rasanya aku tak ingin melepaskan dia lagi."
Riana membenarkan dengan mengacungkan jempol. "Jadi, kalian sudah sampai di sana?"
"Sampai mana?"
"Berpelukan, tentu saja," desis Riana tidak sabar. "Belum ke langkah selanjutnya?"
Kau bergidik. Apa ada yang lebih jauh dari itu?