Kematian Balita di Poso Menimbulkan Teror Ketakutan pada Anak-anak Desa
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menggelar kegiatan Trauma Healing dengan membakar lilin yang digelar di Desa Tolambo, Kecamatan Pamona Tenggara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, untuk mengenang kematian tragis Nugi Rantaola (3) dan menguatkan anak-anak setempat. Foto: Dokumentasi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Poso
Kematian balita Nugi Rantaloa (3) warga Desa Tolambo, Kecamatan Pamona Tenggara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), hingga saat ini masih menjadi misteri. Pihak Kepolisian masih bekerja keras mengungkap kasus itu. "Namun ada yang luput dari perhatian. Kasus kematian Nugi yang naas, dengan hilang berhari-hari hingga ditemukan tidak bernyawa terselip di batang pohon yang besar, tanpa sadar membuat warga Desa Tolambo khususnya anak-anak di desa tersebut jadi trauma," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kabupaten Poso, Cristina Limbong, Selasa (4/5).
Diungkapkannya, saat tersebar berita mengenai balita Nugi di Poso yang hilang, pihaknya juga ikut mendatangi Desa Tolambo. Bahkan terakhir tanggal 25 April 2021, ia bersama relawan yang peduli dengan kasus balita Nugi di Poso, mendatangi desa tersebut untuk memberi penguatan kepada warga khususnya anak-anak.
“Kami melakukan trauma healing untuk anak-anak di desa tersebut. Dan ternyata ada hampir 100 anak ada di sana,” kata Cristina.
Dari hasil identifikasi, pihaknya menemukan kenyataan miris bahwa anak-anak yang tinggal di Desa Tolambo saat ini mengalami ketakutan. Takut pergi sendirian sekalipun hanya ke kamar mandi.
“Anak-anak ini biar mau keluar rumah jadi takut. Maka melakukan trauma healing dengan memberi mereka motivasi agar jangan takut. Kami berikan mereka mainan untuk menghibur anak-anak ini,” kata Cristina.
Trauma Healing merupakan satu proses pemberian bantuan berupa penyembuhan untuk mengatasi gangguan psikologis seperti kecemasan, panik, dan gangguan lainnya karena lemahnya ketahanan fungsi-fungsi mental yang dimiliki individu korban.
Selain masalah trauma anak, peristiwa yang dialami keluarga Nugi juga menyisakan persoalan lain yakni soal pola asuh. Seperti diberitakan sebelumnya, Nugi hilang karena ditinggal sendiri di rumah oleh orangtuanya yang sedang ke rumah ibadah dan memetik cabai di kebun.
“Di sana kami juga berikan arahan kepada orang tua bahwa anak-anak harus dijaga, dipelihara, dicintai karena anak-anak adalah masa depan bangsa dan negara,” jelas Cristina lagi.
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menggelar kegiatan Trauma Healing dengan membakar lilin yang digelar di Desa Tolambo, Kecamatan Pamona Tenggara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, untuk mengenang kematian tragis Nugi Rantaola (3) dan menguatkan anak-anak setempat. Foto: Dokumentasi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Poso